KAJEN, INDONESIAPARLEMEN.COM – Kementrian Pariwisata RI dan Komisi X DPR RI menyelenggarakan Gerakan BISA ( Bersih Indah Sehat dan Aman) di kawasan wisata Welo Asri Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan pada Sabtu- Minggu (8-9 Agustus 2020).

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi SH.,M.Si berterimakasih kepada Kemenpar dan Komisi X DPR RI yang sudah menyelenggarakan gerakan BISA di Kabupaten Pekalongan karena manfaat gerakan ini besar sekali dalam menaikkan persepsi orang terhadap destinasi wisata.

Minggu, 9 Agustus 2020 kegiatan gerakan BISA di Welo Asri Kecamatan Petungkriyono secara resmi ditutup oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi SH.,M.Si dan dihadiri oleh wakil dari Kementrian Pariwisata, wakil Komisi X DPR RI, Dinporapar Kabupaten Pekalongan, para peserta gerakan BISA, serta Kades setempat.

Dalam sambutannya bupati mengatakan salah satu keunggulan pariwisata adalah bersih. “Kita harus bersih, sehat, seperti gerakan BISA ini. Standar bersih,indah, sehat, aman ini yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pariwisata agar seluruh destinasi yang ada di Indonesia ini bisa menerapkan pola ini,” tutur bupati.

Kabupaten Pekalongan dulu hanya punya 3 destinasi wisata yaitu pantai Depok, dan di Linggoasri. Sejak kepemimpinan Asip-Arini yang sudah berjalan 4 tahun, sekarang sudah ada 30 destinasi wisata.

Di hari yang sama, menurut bupati, dari Kementrian Koperasi dan UKM juga melakukan kegiatan di Yosorejo Petungkriyono, untuk pemberdayaan UKM penunjang pariwisata.

Destinasi wisata Welo Asri adalah salah satu unggulan destinasi wisata yang ada di Kecamatan Petungkriyono. “Welo Asri sekarang sudah punya nilai ekonomi, nilai sosial budaya, sekaligus yang paling penting adalah menanamkan nilai-nilai agar kita merawat, mencintai dan menjaga lingkungan kita.

Karena ini adalah warisan yang harus kita jaga sehingga nanti kita bisa mewariskan kepada generasi atau anak cucu kita” lanjutnya.

Bupati berharap kegiatan-kegiatan dari Kementrian terus masuk ke Petungkriyono, sehingga sebagai salah satu destinasi unggulan Kabupaten Pekalongan, Petungkriyono ini akan meningkat terus.

“ Gerakan BISA ini hendaknya menjadi inspiring, spirit kita, karena kalau kita bersih, indah sehat dan aman maka para pelancong atau traveller akan datang,” pintanya.

Bupati juga memaparkan hal yang disampaikan Menteri Teten Masduki pada lawatannya di Kabupaten Pekalongan kemarin bahwa sekarang ada perubahan cara pandang masyarakat dunia terhadap pariwisata. Dulu orang berwissata karena plesir, tempatnya dibuat indah, nyaman supaya menarik orang. Sekarang dirubah menjadi traveller, karena traveller maka pilihan utamanya adalah gunung, sungai, laut, hutan yang masih lebat seperti Petungkriyono.

“ Jadi ini menjadi pilihan idola karena perubahan cara pandang peradaban manusia akibat covid19. Hikmahnya adalah nanti Petungkriyono ini akan ramai. Tentu membawa efek orang datang, jualan, akan ada sampah-sampahnya, jangan sampai sampah ini menjadi persoalan,” tandasnya.

Selanjutnya dalam sesi wawancara bupati menambahkan pihaknya akan melaunching homestay di kawasan wisata di Kecamatan Petungkriyono. “Nanti di setiap desa rencana akan dibuatkan homestay yang berbeda dengan di tempat lain, homestay nya menyatu dengan penghuni rumah, dan non tarif.

“Yang penting adalah bagaimana memupuk persaudaraan antara masyarakat Petungkriyono dengan para traveller yang datang dari berbagai kota. Sehingga Petungkriyono menjadi destinasi wisata khusus karena menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal,” ucapnya

Homestay non tarif ini sedang dikonsep oleh pokdarwis dan Pemkab akan mendukung dengan standar homestay yang memadai. Diharapkan nantinya para pelancong bisa menikmati keindahan alam dan kehidupan desa bersama warga masyarakat. (M.mifta)