JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno dan mantan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat masuk dalam struktur tim pemenangan pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman di bursa pilkada Kota Medan tahun 2020.

Bergabungnya Sandiaga menjadi tim pemenangan mantu Presiden Joko Widodo dinilai analis politik dari Political Public Policy Studies Jerry Massie sebagai turunnya kasta politik sang politikus.

“Ini sebuah kemustahilan politik di mana seorang cawapres terjun bantu pilkada di Medan. Bagi saya Sandiaga turun kasta lantaran dari seri A turun seri C,” kata Jerry, Senin (21/9/2020).

Bagi Jerry hal itu menimbulkan pertanyaan. “Apa Sandiaga sudah nggak laku dan laris?” kata Jerry.

Menurut Jerry, seharusnya Sandiaga tetap konsisten berada di jalur politik tingkat nasional sekaligus merawat pencapaian politik selama ini.

“Saya sebetulnya kagum dengan keberanian dan kenekatan dia. AHY dan Erick Thohir puh perlu berguru pada Sandiaga,” kata Jerry.

Jerry meyakini kalau Sandiaga tetap mampu menjaga branding politik, maka di bursa pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2024 mendatang, dia bakal jadi ancaman terbesar bagi lawan-lawan politik.

Menurut catatan Suara.com, hasil perolehan suara pemilu presiden 2019 yang ditetapkan KPU, yaitu pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraih 85.607.362 (55,50 persen suara), sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 (44,50 persen suara). Perbedaan suara yang diraih kedua pasangan mencapai 16.957.123 (11 persen suara).

“Lebih baik dia melirik parpol agar safety nanti ketimbang terjun ke Medan,” kata Jerry.

Jerry mengatakan Sandiaga memiliki ceruk pendukung yang kuat, terutama di kalangan emak-emak dan milenial.

“Memang dia punya pendukung milenial dan emak-emak lumayan banyak. Sandiaga perlu target,” kata Jerry. (Rls/Jr)