BATAM, INDONESIAPARLEMEN.COM – HM. Rudi selaku calon Walikota Batam nomor urut 2 mengadakan Coffee Morning dengan para Pendeta dan Pengurus Lembaga Aras Kristen Kepri dan Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Batam di Kedai Kopi Mitra 2, Batam Kota, Selasa pagi (29/9/20).

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Kepri Pdt. Timbul Silalahi dan beberapa Pendeta Pengurus PGPI, Ketua Persekutuan Gereja – Gereja Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kepri dan jajarannya, Sekretaris Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Kepri dan jajarannya, Ketua BKAG Kota Batam Pdt. dr. Surya, beberapa pendeta pengurusnya sekitar 50 orang yang terdiri dari Pendeta dari HKBP,  GBKP, GKPS dan lain – lain juga Bapak Wirya Putra Sar Silalahi selaku Moderator dan tuan rumah.

Pada acara tersebut terjadi dialog yang cukup serius, tapi dalam suasana santai pada pertemuan itu. Karena para peserta dapat berdiskusi sambil ngopi dan sarapan pagi.

Dalam kesempatan itu, Para Pendeta mengemukakan masalah – masalah yang ada di Gereja dan Bapak Rudi selaku Walikota Batam juga menjawab apa yang menjadi pertanyaan para pendeta.

Salah satu pertanyaan termasuk masalah – masalah serius di kalangan umat Kristiani, tetapi karena terbawa suasana santai semua berjalan dengan sangat kondusif. Ini adalah suatu komunikasi yang konstruktif, dimana semua permasalahan – permasalahan yang ada dapat ditampung dan diketahui oleh Bapak Rudi.

“Ini akan mejadi bekal bagi saya, bila saya kelak terpilih lagi sebagai Walikota Batam pada Periode Kedua kalinya. Dan juga menjadi catatan tersendiri, dimana saya berharap untuk bisa berdialog paling tidak 3 bulan sekali,” pungkas Rudi.

“Mudah – mudahan ini menjadi awal yang baik, terbinanya komunikasi yang baik antara calon kepala daerah dan para Pendeta sebagai pimpinan Gereja di Kota Batam ini,” lanjut Rudi.

Salah satu dialog, ditanyakan oleh beberapa Pendeta yaitu terkait pembuatan Surat Domisili Gereja yang menjadi syarat untuk mendapat bantuan hibah dari Pemerintah.

“Kadang ada yang berliku – liku sampai berminggu – minggu tidak selesai, tetapi ada juga yang hanya beberapa hari telah selesai,” ucap salah satu Pendeta.

Bapak Rudi kaget mendengar hal itu, bahkan pada saat itu juga beliau langsung menghubungi Bapak Camat melalui telepon seluler untuk menanyakan masalah itu, terlihat beliau sepertinya belum tahu ada permasalahan itu.

“Itulah gunanya ada dialog ini, paling tidak beliau jadi tahu ada masalah itu. Dan berjanji akan mencari solusi untuk membuat SOP yang tepat,” tutup Wirya Silalahi. (Jonrius Sinurat)