MALANG, INDONESIAPARLEMEN.COM – Pangan sebagai kebutuhan dasar manusia sangat menentukan kelangsungan hidup rakyat. Ketidakcukupan pangan berpotensi mengguncang stabilitas dan ketahanan nasional.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dr., Ir. Siti Munifah MSi pada acara sambang tani di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sabtu, (26/12/2020).

Siti Munifah menyampaikan, kegiatan ketahanan pangan terus ditingkatkan dan dikembangkan melalui terwujudnya Desa Mandiri Pangan, penanganan Desa Rawan Pangan, Penganekaragaman Pangan Berbasis Pangan Lokal dan Peningkatan Kemandirian Pangan Menuju Kedaulatan Pangan.

Mewujudkan ketahanan pangan nasional yang mandiri itulah yang menurut Siti Munifah menjadi alasan untuk melahirkan petani melenial sebagai kekuatan penuh ketahan pangan. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, perlu dilakukan intensifikasi pertanian dengan penerapan teknologi pertanian tepat guna dan berwawasan lingkungan agar dapat meningkatkan budaya sains dan teknologi pertanian.

Perempuan Asli Malang ini menekankan peningkatan pada produktifitas pangan lokal agar lebih baik lagi. Harus ada inovasi yang bagus untuk meningkatkan produktifitas tersebut. Inovasi bukan berarti mengganti pangan pokok lok dengan produk pangan impor. Inovasi tersebut adalah memaksimalkan potensi tanaman lokal yang sudah ada di daerah, sehingga dapat menekan kebutuhan bahan pangan impor dan meningkatkan produktifitas dan kemandirian.

“Lahan pertanian malang ini luas, sehingga inovasi kita adalah fokus pada penanaman bibit unggul dengan produktifitas tinggi. Karena kalau tidak seperti itu, kesejahteraan bagi petani tidak akan tercapai,” ujar Munifah.

Ia pun dengan tegas menyampaikan, pencanangan kedaulatan pangan tersebut bukan sekedar program semata, namun merupakan gerakan bersama guna mendorong terwujudnya ketahanan pangan nasional. Apabila pangan lokal mampu dipelihara dengan baik dan berkembang susuai harapan, maka berbagai hal terkait dengan permasalahan ketahanan daerah akan terselesaikan. Dengan terwujudnya ketahanan pangan daerah, maka akan menjadi penopang kekuatan ketahanan nasional.

“Kita sepakat mendorong pangan lokal bersama petani melenial di daerah. Kalau semua mendorong dengan baik, maka akan menjadi kekuatan nasional yang mampu mewujudkan negara yang besar,” papar Munifah.

Mendorong industri pangan lokal adalah wajib dilakukan. Kearifan lokal di suatu daerah pun akan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Pencanangan program ini menurut Munifah dapat dijadikan motivasi dari daerah lain untuk menjadikan petani melenial dan pangan lokal untuk naik level menjadi tulang punggung pangan nasional.

“Kita mencanangkan ketahanan pangan lokal dan petani melenial dari malang. Kalau malang sudah bergerak, maka seluruh Indonesia akan bergerak mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

“Pangan lokal adalah bagian dari budaya. Jangan bicara budaya dari tarian yang hebat, jangan bicara budaya dari tradisi keris yang kuat, tanpa bicara tentang pangan lokal yang sehat. Barulah sempurna kita bicara mempertahankan budaya,” pungkas Munifah.

(Juari)