JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Bambang Soesatyo mengajak seluruh insan pers untuk  bersama meneguhkan semangat kebangsaan. Salah satunya dengan menegakkan kembali kode etik profesi jurnalistik.

“Dalam setiap pemuatan berita, wartawan harus senantiasa didasarkan pada tanggungjawab. Bukan sekadar mencari kehebohan yang justru membuah gaduh suasana kebangsaan. Jangan sampai wartawan membuat dan menyebarkan berita hoax hanya untuk mendapatkan sensasi,” ujar Bamsoet saat menerima panitia peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI di Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Turut serta dalam pertemuan Ketua Umum PWI Pusat Atal Depari, Ketua HPN 2021 Auri Jaya, Wakil Ketua HPN Mirza Zulhadi, Bendahara HPN Muhammad Ihsan, Wakil Sekretaris HPN Kesit Handoyo, Ketua I Bidang Konvensi Agus Sudibyo, Ketua III Bidang Acara dan Acara Puncak Nurjaman Mochtar, dan Ketua Bidang Humas HPN Akhmad Munir.

Bamsoet mengatakan, berdasarkan survey yang pernah dilakukan Dewan Pers dan Dewan Kehormatan PWI, lebih 60 persen wartawan yang bekerja di lapangan tidak begitu mematuhi kode etik profesi. Tak aneh, jika kemudian masih banyak ditemukan berita hoaks, ujaran kebencian, maupun sesuatu yang tak berdasar fakta dan pengamatan.

“Sudah sepatutnya Menkominfo, Dewan Pers, serta organisasi pers duduk bersama untuk membuat regulasi khusus bagi insan pers untuk mencegah terus membanjirnya berita hoaks ataupun ujaran kebencian. Sebab, jika terus dibiarkan akan mengikis rasa kebangsaan serta persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Bamsoet.

Ia juga ikut mendukung penuh pelaksanaan peringatan HPN 2021 yang akan dilakukan tanggal 9 Februari 2021 di Ancol Jakarta. Rangkaian  kegiatan HPN 2021 akan menggabungkan tatap muka dan virtual.

“Ditengah pandemi Covid-19, peringatan HPN 2021 tentu harus memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan. Kita harapkan juga peringatan HPN 2021 tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi harus memiliki multiplier effect bagi kemajuan bangsa dan negara,” Pungkas Bamsoet.

(Noval)