JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM-Menteri BUMN Erick Thohir menantang para petinggi Kementerian badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berani turun ke lapangan yang biasa dikenal ‘blusukan’.

Erick menyampaikan itu karena ia tak mau para pemimpin perusahaan pelat merah hanya berdiam diri dibalik meja tanpa melihat permasalahan di bawah.

Foto: internet

“Kalian milenial turun ke jalan, banyak pemimpin BUMN hanya duduk di meja. Ini yang saya juga challenge (tantang). Kenapa? Ini yang dicontohkan Bapak Presiden Jokowi juga bahwa kita sebagai pemimpin tidak hanya bisa mengarahkan tanpa melihat apa yang terjadi di bawah,” Ucapnya pada webinar Permodalan Nasional Madani, Sabtu (16/1).

Pria yang dikenal juga sebagai pengusaha ini juga berharap agar jajarannya bekerja dengan simpati, peduli dengan masalah di masyarakat dan membuat perubahan lewat BUMN.

Lebih lanjut, Erick mengaku ingin melakukan perubahan di Kementeriannya itu. Salah satunya yaitu memberikan kesempatan bagi anak-anak muda di bawah usia 40 tahun untuk menjadi direksi BUMN.

Erick mengaku berkomitmen untuk mempromosikan 5 persen dari jumlah kursi petinggi BUMN untuk anak muda.

Masih dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan keinginannya untuk menambah komposisi kepemimpinan perempuan di BUMN, yakni 15 persen dari total jabatan.

“Saya mau ada direksi BUMN yang usia di bawah 40 tahun jumlahnya paling tidak 5 persen,” Imbuhnya.

Erick memang tak ragu membongkar pasang jajaran BUMN sejak menjabat pada 2019 silam. Sejak kepemimpinannya, Erick sering mendorong insan muda BUMN untuk menyabet kursi direksi dan komisaris.

Aksi terbarunya, ia sempat memamerkan sosok I Ketut Adiputra Karang sebagai Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol yang baru menginjak usia 31 tahun.

Erick menyebut Adi sebagai salah satu talenta muda BUMN yang seharusnya menjadi contoh anak-anak muda Indonesia lainnya.

Menurut Erick, Adi terus berusaha mengembangkan diri menjadi pribadi yang berakhlak, jujur, dan bertanggung jawab. Ini sejalan dengan moto BUMN di bawah kepemimpinan Erick.

Erick bukan hanya menyanjung Adi saja. Sebelumnya, ia juga sempat memuji Achmad Didi Ardianto, kader BUMN muda yang didapuk menjadi Direktur Utama PT Garam (Persero) dari posisi sebelumnya, direktur PT Freeport Indonesia.

Usia Achmad yang terbilang muda disebut Erick tidak menjadi alasan untuk tak menjadikannya bos di perusahaan negara. Asal siap dan mampu, Erick mengaku tidak segan menarik talenta dari luar perusahaan.

“Kami nggak segan-segan menarik orang dari luar orang yang dirasa terbaik, contoh Dirut PT Garam tadinya di Freeport, usianya masih muda. Dikasih challenge (tantangan) dia mau, alhamdulillah,” Pungkas Erick.

(Faisal Ali)