JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kian berupaya dalam pengendalian banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Salah satu upaya yakni dengan pembuatan kolam olakan di Jalan Boulevard Raya, tepatnya di kolong lintasan moda transportasi massal Lintas Rel Terpadu (LRT).

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pembuatan kolam olakan bertujuan sebagai lokasi penampungan air dari jalan yang kemudian diteruskan ke sungai dan bermuara ke laut. Direncanakan terdapat 11 kolam olakan yang sampai saat ini masih dalam tahap pengerjaan.

“Yang kita lakukan diantaranya adalah membuat olakan seperti yang kita lihat hari ini di Kelapa Gading. Hampir di seluruh wilayah dimana ada genangan-genangan air di jalan kita kurangi di antaranya dengan cara membuat olakan-olakan dengan kita tampung seperti ini,” kata Riza Patria saat ditemui di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021).

Dijelaskannya, kolam olakan ini juga rencananya akan dibuat di sejumlah jalan bypass lainnya di Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya pengendalian banjir. Disamping melakukan upaya lainnya dilakukan seperti normalisasi dan naturalisasi sungai, waduk, dan embung, pembuatan sodetan dan sumur resapan, hingga penyiagaan pompa stasioner dan portabel.

“Alhamdulillah sampai hari ini kita bisa mengendalikan banjir karena berbagai upaya memberikan hasil yang cukup baik. Upaya yang berbeda dari periode-periode sebelumnya,” jelasnya.

Dia mengajak seluruh masyarakat turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian banjir ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat diantaranya disiplin membuang sampah pada tempatnya, memastikan selokan berfungsi normal, hingga membuat sumur resapan apabila lingkungan memungkinkan.

“Jadi partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka memastikan agar Jakarta bisa lebih baik lagi, terbebas dari banjir,” tutupnya.

Diketahui, setiap kolam olakan di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading rata-rata berdimensi panjang 25 sampai 35 meter, lebar tiga meter, dan kedalaman 1,5 meter. Pembuatan kolam olakan yang ditargetkan rampung akhir Maret 2021 mendatang ini mengaliri air menuju saluran drainase di bawah olakan yang kemudian mengalir ke saluran penghubung (Phb) Nias menuju Phb BGR.

(Bintarsih)