Foto: internet

JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM- Sejak sebulan lalu Partai Demokrat nampaknya sudah mengendus upaya seorang pejabat tinggi pemerintah yang ingin mengkudeta kepemipinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal ini diutarakan oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herman Khaeron.

Dari penuturan Herman, Januari 2021 mulai ada pertemuan-pertemuan sejumlah kader Demokrat dengan pejabat tinggi pemerintah. Mereka mulai merencanakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat.

Kita coba merunut dulu permulaan dari sebulan lalu kami sudah memantau ada pergerakan.

Lalu informasi ini banyak masuk ke Dewan Pimpinan Pusat pada Januari lalu. “dan bahkan selain dinamika yang tentu kami anggap dari internal ternyata ada pihak eksternal yang tentu ini menjadi keseriusan kami,” Kata Herman, Kamis (4/2/2021).

Herman menambahkan, setelah mendapatkan informasi tersebut AHY langsung mengonsolidasikan seluruh kader dari tingkat DPP, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Mereka semua menyatakan soliditasnya 100% kepada kepemimpinan AHY.

“Dan alhamdulillah 100 persen kader di seluruh tingkatan solid dan menyatakan kesetiaan kebulatan tekad untuk tetap bersama kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” Tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menceritakan bagaimana DPP mengetahui gerakan yang ditunggangi untuk mengambil alih partainya berawal dari pengurus DPP,  DPD dan DPC mengadukan dan memberikan kesaksian kemudian dituangkan dalam berita acara.

“Karena ada pengurus DPP juga yang tentu diundang untuk diajak melakukan tindakan pengambilan paksa terhadap kepemimpinan Partai Demokrat,” ucapnya.

Masih menurut Herman, pengaduan dan kesaksian tersebut Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai Demokrat menelusuri serta merangkum dan menjadikan dokumen bukti-bukti upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan Demokrat.

“Tentu ini menjadi bukti-bukti yang kuat bagi kami dewan pimpinan pusat untuk mengambil kesimpulan. Bahwa ini ada gerakan-gerakan yang ditunggangi oleh pihak eksternal untuk mengambil alih secara paksa, ” Pungkas Politisi Demokrat ini.

(Faisal Ali)