Tim Psikososial memberikan trauma healing untuk anak-anak korban banjir di Subang/Hum

SUBANG, INDONESIAPARLEMEN.COM – Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) secara rutin masih mengaktifkan berbagai layanan, termasuk dapur umum untuk warga terdampak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Dari dapur umum ini, dapat diproduksi 4.000 bungkus makanan siap santap pagi dan malam, dengan jumlah masing-masing 2.000 bungkus.

Penyiapan dapur umum merupakan salah satu tugas Tagana di kawasan bencana seperti di Subang, sebagai bagian dari layanan Kemensos memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana.

Sampai hari kelima sejak bencana banjir melanda, Minggu (7/2/2021), sebanyak 91 Tagana gabungan dari berbagai daerah masih disiagkan untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca memburuk.

“Warga terdampak bencana belum bisa memasak untuk memenuhi kebutuhan makan. Mereka masih tetap mengambil makanan yang sudah siap di Posko Dapur Umum yang disediakan Tagana,” kata Dewan Penasihat Forum Koordinasi Tagana Jawa Barat, Dedi Turjana (11/2/2021).

Banjir yang terjadi pada hari Minggu (7/2/2021) karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan luapan Sungai Cipunagara yang membuat jebol tanggul.

Terdapat dua kecamatan yang paling parah terdampak banjir, yaitu kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Ciasem.

Pada Senin malam (08/2/2021) Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan bencana di Kabupaten Subang untuk memastikan kebutuhan dasar bagi korban terdampak banjir.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Subang dengan nilai total senilai Rp 350.346.800.

Bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 600 paket, makanan anak 300 paket, selimut 300 lembar, matras 300 lembar, kasur 200 kembar, kids ware 50 paket dan beras reguler sebanyak 2 ton.

Selain memberikan bantuan logistik, Kemensos juga memberikan Layanan Trauma Healing oleh Pekerja Sosial (Peksos) untuk korban terdampak bencana di lokasi pengungsian.

Juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada anak-anak oleh Tagana, Peksos dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Subang.

Kusman salah satu Peksos dari Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPD) “Phalamarta” di Sukabumi mengungkapkan bahwa korban terdampak bencana termasuk anak-anak.

Berkat dari Layanan Trauma Healing dan LDP yang diberikan korban sudah tidak merasa takut dan khawatir lagi.

“Alhamdulillah anak-anak sudah tidak bersedih lagi mereka sudah ceria lagi dan sudah siap menata kembali untuk ke rumahnya masing-masing,” kata Kusman (11/2/2021).

(Elly/Hum)