Muda Mahendrawan di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta

YOGYAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM – Arti perjuangan menurut Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yakni tidak membuang peluang yang ada dan harus dijalani dengan penuh totalitas dan dedikasi.

Prinsip itu yang selalu ia pegang. Seperti ketika Muda mendapat amanah untuk memimpin Kubu Raya di tahun 2019.

Baginya tugas yang diamanahkan kepadanya hampir sama dengan tugas tentara. Karena sama-sama mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Sama dengan sekarang generasi, pejabat, elite, punya kewenangan dan kekuasaan. Nggak boleh cuma sekadar-sekadar. Harus benar-benar totalitas,” jelasnya.

Dalam lawatannya ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Muda menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara.

Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengunjungi makan sang Kakek yakni I Dewa Nyoman Oka.

Kakeknya, I Dewa Nyoman Oka, menjadi salah satu pejuang yang gugur dalam peristiwa Serbuan Kotabaru, Yogyakarta, 7 Oktober 1945.

Nyoman Oka hanyalah polisi yang kebetulan tahu bahwa ada perang saat dini hari pulang patroli.

Namun, dia ikut ambil momen emas dengan melibatkan diri dalam perang melawan Jepang. Sebab, Nyoman Oka tahu apa bedanya tugas dan tanggung jawab.

“Saya juga sering menerapkan itu di pemerintahan, bahwa kita ini jangan hanya bicara tugas. Kalau tugas, seolah-olah karena didikte, diperintah, karena tekanan,” tutur Muda disela-sela ziarahnya.

Prinsip yang dijalankan Sang Kakek menurut Muda adalah panggilan nurani. Prinsip ini juga yang selalu dianutnya ketika menjalankan tanggungjawabnya sebagai Bupati Kubu Raya.

“Saya merasa bertanggung jawab juga kepada saya dan generasi semuanya. Jangan cuma pro formalitas,” tegasnya.

(Red)