Wapres Maaruf Amin Saat Mengunjungi Subang

SUBANG, INDONESIAPARLEMEN.COM – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Subang dan beberapa wilayah di Jawa Barat sejak 7 Februari 2021 lalu telah menyebabkan korban jiwa dan materil yang tidak sedikit. Setidaknya tercatat lebih dari 38 ribu warga menderita mengungsi akibat banjir.

Untuk menangani bencana tersebut, pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam menentukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Tentu saja penanganan banjir tidak hanya dikerjakan oleh unsur pemerintah saja. (Ini) tidak bisa (dilakukan) sendirian. Maka, baik pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan swasta diharapkan ikut memberikan peranan dan kontribusinya yang secara kolaboratif  menentukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/02/2021).

Lebih jauh Wapres menyampaikan bahwa sejalan dengan komitmen global yang telah disepakati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penanganan pascabencana perlu menerapkan prinsip pembangunan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih berkelanjutan.

“Untuk dapat dilakukan dengan pelibatan komponen bangsa, tak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah, tetapi juga kontribusi aktif dari masyarakat, termasuk juga dunia usaha,” imbaunya.

Wapres berharap bencana ini tidak terulang kembali. Dengan kerja sama dari semua pihak, ia yakin nantinya tidak ada lagi yang menjadi korban.

“Kalau berulang artinya kita itu apa ya, tidak cerdas,” Ucapnya.

Saat peninjauan, Wapres juga menyerahkan tiga jenis bantuan kepada para pengungsi dan Pemerintah Kabupaten Subang. Pertama,  Wapres secara simbolis menyerahkan bantuan dari Presiden, yaitu 1.500 paket sembako, berupa beras, minyak, teh, gula, dan masker.

(Red)