Takizawa, staf ahli perusahaan Jepang

KABUPATEN BEKASI, INDONESIAPARLEMEN.COM – Tiga Pilar mengadakan Oprasi Yustisi di wilayah Jatimulya tepatnya di Sektor Tambun Koordinator Bantuan ( Koban ) Kelurahan Jatimulya.

Lurah Jatimulya, Fikri, berpendapat karena masih ada kurang  kesadaraan masyarakat mengenai Protokel Kesehatan dimana masih terlihat belum menggunakan masker.

“Dalam Oprasi Yustisi hari ini, Masih melihat masyarakat yang melintas tidak pakai masker. Dilakukan dengan metode persuasive dengan menegur dan memberikan masker serta mengingatkan wajib masker,” Ujar Fikri kepada Indonesiaparlemen.

Fikri mengatakan untuk tindakan denda belum ada untuk kegiatan oprasi yustisi kali ini karena tidak ada instruksi dari Bupati untuk memberikan sanksi kepada pelanggar.

Sepengetahuan Fikri,  warga yang bertempat tinggal tinggal sekitar Jatimulya sudah mulai  ada peningkatan kesadaraan pentingnya menggunakan masker dalam mengikuti protokoler kesehatan.

“kebetulan kali ini ada kunjungan sekaligus melihat Oprasi yustisi di sini dari polisi jepang  dua orang,”sebut, Fikri ke arah tamu dari kepolisian jepang tersebut.

Dia berkata, bahwa kedua polisi dari jepang tersebut melakukan study banding khusus di wilayah Jatimulya, selain itu Fikri mengatakan bukan baru kali ini Wilayah Jatimulya tempat Study banding sebelumnya juga pernah seperti dari Timur leste dan lainnya.

Fikri tetap menghimbau kepada masyarakat agar selalu  mengikuti protokeler kesehatan dengan cara 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi kegiatan ) serta ia ( Fikri.red,-) mengingatkan bahwa pandemic  ini masih ada harus tetap waspada dengan menjaga kebersihan.

Menurut staf ahli Japan International Cooperation Agency (JICA), Takizawa, sebenarnya di Jepang tidak ada kegiatan operasi yustisi seperti ini. Karena tidak ada warga Jepang yang tidak memakai masker.Takizawa berpendapat mungkin dengan kebijakan dan budaya yang berbeda.

Dia pun menceritakan bahwa di jepang untuk denda atau pun sanksi lain tidak ada.

“Melihat dari pantauan, Persentase yang memakai masker cukup tinggi, meskipun masih ada yang belum menggunakan. mungkin perlu lebih ada peningkatan upaya kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker,” ucap, Takizawa kepada Indonesiaparlemen melalui penerjemah bahasa.

Takizawa menambahkan, di jepang andaikan jumlah penderita Covid-19 tinggi akan mengeluarkan kondisi darurat, dimana masyarakatnya harus  mentaati perintah tersebut.

Jadi menurut dia pemahaman protokoler kesehatan bukan untuk diri orang itu sendiri  tetapi untuk semua orang.

Di lokasi yang sama Bhabinkatibmas Wilayah Jatimulya, Sohib, menyatakan bahwa kegiatan Oprasi Yustisi oleh tiga pilar sudah lama dilakukan.

Bahkan kata Sohib kerja sama tiga pilar Wilayah Jatimulya paling solid diantara lokasi lain.dia menyebutkan kantor Koban bekerjasama dari Jepang yaitu JICA mengenai Polmas se Indonesia.

“Untuk ini bekerjasama dari jepang mengenai Polmas se Indonesia yang dipusatkan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi,” papar Sohib.

Mengenai pandemi, Sohib menyatakan bahwa penyebaran virus Covid -19 sudah menurun dan kesadaran masyarakat mulai meningkat karena adanya program kampung tangguh.

PPKM masyarakat sudah sadar dalam menggunakan masker. Bagi yang belum, dihimbau terus mengenai protokoler kesehatan.

“Peran serta rekan – rekan media untuk selalu mengingatkan masyarakat,” tutupnya.

(Dirham)