Banjir merendam wilayah Kemang, Jaksel /internet

JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN– Banjir di Jakarta bisa merendam berbagai wilayah termasuk di kawasan elite Kemang, Jakarta Selatan. Meski dipenuhi restoran dan hotel mewah, daerah ini memang kerap menjadi langganan banjir tiap tahun.

Namun banjir tahun ini disebut menjadi yang terparah. Pada Sabtu (20/2/2021) kemarin, Jalan Kemang Raya kembali terendam banjir. Ruas jalan yang banjir terbentang sepanjang 300 meter. Tinggi banjir bervariasi, paling dalam diperkirakan mencapai dua meter.

Sejumlah bangunan di ruas jalan itu ikut terendam banjir, mulai dari bank, minimarket, apartemen, hingga hotel dan restoran mewah. Sejumlah pegawai dan warga terjebak dan harus menunggu perahu karet untuk melintas untuk keluar dari lokasi banjir.

Sejumlah tamu hotel mewah di Jalan Kemang Raya pun turut menjadi korban banjir dan dievakuasi petugas menggunakan perahu karet. Ini salah satunya dialami oleh Paulus dan istrinya.

Ia menginap salah satu hotel sejak Jumat (19/2/2021) malam. Ia sempat meninggalkan hotel menjelang tengah malam. Saat hendak kembali ke hotel Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB, ia pun terkejut karena jalanan sudah terendam banjir.

“Akhirnya kami begadang di McD sampai pagi,” cerita Paulus, Sabtu (20/2/2021).

Paulus dan istrinya baru kembali ke hotel Sabtu setelah ada petugas yang bersiaga dengan perahu karet. Pada Sabtu siang, ia sudah check out dari hotel.

Sambil menenteng koper, ia kembali menumpang perahu karet petugas karena banjir yang belum surut. Meski menjadi korban banjir, Paulus mengaku tidak menyesal telah menginap di hotel tersebut. Ia justru menikmati pengalaman menaiki perahu karet di tengah lautan air berwarna coklat. Momen itu justru ia abadikan melalui video.

Paulus juga bersyukur karena sempat keluar hotel pada malam hari sehingga mobilnya tidak ikut terendam banjir.

“Kalau saya tidak keluar dan mobil ditaruh di basement, sudah habis mobil saya,” kata dia.
Sementara itu, sebuah apartemen yang juga terendam banjir mengerahkan petugas dengan perahu karet.

Fasilitas itu bisa digunakan oleh penghuni apartemen yang terpaksa harus ke luar rumah saat banjir menerjang.

Namun, warga penghuni apartemen yang memanfaatkan fasilitas itu hanya sedikit. Lebih banyak penghuni yang memilih tetap di berada di unitnya.

Perahu karet itu pun akhirnya turut digunakan untuk membantu warga lainnya di lokasi banjir yang hendak melintasi banjir tersebut.

(Faisal)