Amphibi melakukan penanaman pohon di Bantar Gebang/Dok-Hum

BEKASI, INDONESIAPARLEMEN – Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI) lakukan Penanaman Pohon Mangrove di Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Bantar Gebang.

Ini dilakukan dalam menjawab permasalahan longsor, pencemaran air dan udara di lingkungan di wilayah TPA Bantar Gebang yang dilaksanakan pada,
Minggu ( 21/2/2021).

Tampak hadir para petinggi Amphibi diantaranya Ketua umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung, beserta jajaran pengurus DPP, Ketua Yayasan Sosial Berdikari Karya Sehati YASOS BKS Sumut Budi Rahayu, Ketua Amphibi Bekasi Raya Moh.Hendri, beserta jajaran Pengurus Bekasi Raya, mendampingi Ketua Pelaksana HPSN 2021 Joko Santoso, Ketua Amphibi Ciliwung Ismail beserta jajaran pengurus Ciliwung serta Ketua Amphibi Sumatra Barat Nasrul.

Disamping penanaman Mangrove, Amphibi juga menyematkan Duta Lingkungan  Hidup kepada Aktor Sinetron Rio Reifan sebagai figur lingkungan yang kedepannya akan turut serta dalam menjalankan program Amphibi di seluruh indonesia.

Acara penanaman mangrove tersebut dihadiri beberapa jajaran pejabat diantaranya Gubernur Jawa Barat yang diwakili Kadis Kehutanan Prov. Jawa Barat,  Epi Kustiawan, Menteri Lingkungan Hidup yang diwakili Direktur KTSA, M.Zainal.A, Pangdam Jaya yang diwakili oleh Dandim 0507 Letkol Inf Iwan Aprianto ,Kapolda Metro Jaya yang diwakili oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. A.Supriyadi.

Dalam aksi peringatan HPSN 2021 Lembaga Amphibi juga merangkul seluruh organisasi maupun komunitas yang ingin ikut berperan serta dalam aksi perbaikan lingkungan hidup, terlihat dalam kehadiran pada kegiatan penanaman diantaranya, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas KP2C, Laskar Merah Putih LMP, Datasemen LMP, MS Peduli, Petualang Peduli, PBR, ALISA,UKL Fapet Unpad, PUTI Minang, Saung MCK, FMPKB.

Ketua Umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung dalam sambutannya mengatakan bahwa penanaman mangrove di TPA Bantar Gebang adalah sebagai Solusi untuk menjawab permasalahan longsor, air lindi dan udara di TPA.

“Adapun pohon mangrove yang kami tanam di UPST Bantar Gebang ini untuk tahap pertama sebanyak 1.000 pohon yang keseluruhan nya berjumlah 5.000 pohon mangrove bantuan dari Bpdashl Citarum Ciliwung, ujar Tanjung.

Penanaman ini juga telah di daftarkan dan akan tercatat dalam penghargaan MURI Musium Rekor Dunia-Indonesia, sebagai penanaman mangrove di TPA untuk yang pertama kali di Dunia, jelas nya.

“Penanaman pohon mangrove di UPST Bantar Gebang sebelumnya  sudah melalui beberapa tahap uji coba dan dinyatakan berhasil, pohon – mangrove bisa dapat bertahan hidup, maka dengan kita tanam pohon mangrove bisa mencegah kelongsoran sampah, menetralisir kandungan zat beracun pada air lindi sampahdan juga sekaligus berperan fungsi sebagai penyaring terbaik zat-zat beracun yang terlepas ke udara” Ucap Tanjung.

Tragedi longsornya TPA Luwigajah Bandung 21 Feburuari 2005 lalu mengingatkan kita semua, tragedi yang menelan korban ratusan jiwa.

“Kita berdoa untuk para korban tragedi TPA Luwigajah dan melakukan penanaman pohon mangrove di UPST Bantar Gebang,” dengan semangat HPSN yang jatuh tepat pada (Minggu 21 Februari 2021). tandasnya.

Sementara, Epi Kustiwan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa HPSN 2021 hari ini saya dibikin surprise oleh lembaga Amphibi.
Mangrove yang tidak seharusnya ada di TPA, tapi hari ini saya ikut menanamnya.

“setau saya mangrove bisa hidup di genangan air pinggiran laut dan muara, khusus di genangan air asin dan payaw.
Tapi lembaga  AMPHIBI malah mencoba menanam mangrove di lahan yang tidak biasa.

“Visi -Misi Jawa Barat inovasi dan kolaborasi silahkan laksanakaan inovasinya dan kolaborasi, mudah – mudahan sesuai bisa tumbuh dengan baik bisa dikembangkan di tempat lain,” ujar Epi.

Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota A.Supriyadi yang mewakili Kapolda Metro Jaya sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Amphibi. Dirinya berharap aksi penanaman ini kalau bisa menghutankan wilayah TPA bantar gebang agar tidak bau dan menimbulkan masalah lingkungan, ”tutupnya.

(Dirham/Hum)