Pertemuan petinggi Golkar dan NasDem di Kepulauan Seribu, 14/2/2021/Dok-Hum

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Golkar mulai atur strategi koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan bertemu dengan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar.

Keduanya bertemu pada 14 Februari 2021 lalu untuk membicarakan peluang berkoalisi di 2024 di Pulau Kali Age, Kepulauan Seribu milik Surya Paloh.

Dua partai besar itu membahas kemungkinan duet di 2024. NasDem ingin mengajukan calon presiden yang ditentukan lewat konvensi. Dan Golkar ditawari kursi calon wakil presiden.

Menanggapi pertemuan koalisi kedua partai tersebut, Jerry Massie Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) menilai pertemuan keduanya bukan berita luar biasa.

Menurutnya, ini lantaran NasDem ini anak politiknya Golkar selain Gerindra dan Hanura.

“Jika keduanya berafiliasi politik maka kekuatannya bisa menjadi ancaman serius bagi PDIP dan Hanura. Paling tidak Airlangga dan Ridwan Kamil atau Anies Baswedan yang akan diusung oleh keduanya,” Kata Jerry kepada Indonesiaparlemen, Rabu (3/3/2021).

Analis politik ini, melihat jika NasDem unggul lebih dulu dalam penetapan kandidat capres dari internal partai.

“Memang Golkar PDIP pada 2024 saya pastikan akan bercerai politik,” Katanya.

Jerry juga memprediksi lobi politik akan kondisikan sebelum 2022.

“Saya kira akan ada 3 paslon pada capres 2024. Pertama gerbongnya Golkar, PDIP dan Gerindra. Tiga kekuatan ini bakal berjibaku pada 2024 mendatang,” Tandasnya.

Ia menambahkan ada tiga kekuatan penentu kemenangan. Yakni kekuatan branding, personal dan financial.

“Inilah faktor utama atau kunci kemenangan Pilpres 2024,” Pungkasnya.

Penulis: Angie