Kantor BPN Bekasi

BEKASI, INDONESIA PARLEMEN – Sengketa lahan yang terjadi antara PT Hadez dan Pihak Yayasan Ismail Marzuki (TIM) masih belum menemukan titik terang.

Diketahui PT Hadez menggelar pertemuan dengan Pihak Yayasan TIM dengan di dampingi Camat dan lurah Jati Asih serta dinas-dinas terkait di Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis ( 25/03/2021 ).

Saat Indonesia Parlemen mencoba mengkonfirmasi kebenaran terjadinya pertemuan antara PT Hadez dengan Pihak Yayasan Taman Ismail Marzuki, Aang Sumarna selaku staf bidang nilai jual tanah yang bertugas di bagian pelayanan informasi kantor BPN mengarahkan untuk bertanya ke bagian pesengketaan.

“Coba mas tanya ke Pak Dadun, dia bidang persengketaan, saya kurang tau juga soal pertemuan itu,” Ujar Aang.

Saat coba dihubungi melalui pesan Whatsapp, Dadun enggan memberikan jawaban terkait kepastian pertemuan tersebut.

“Sekarang gak boleh terima tamu, ke Humas saja ya,” Jawab Dadun.

RM Purwadi selaku Anggota Advokasi dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Bekasi turut memberikan tanggapannya. Dia berujar jika pertemuan yang digelar di Kantor BPN Bekasi itu terkesan disembunyikan.

“Harus diketahui dan dicermati jika permasalahan mengenai perizinan itu urusannya dengan pemerintah Kota Bekasi, Namun jika tentang sengketa kepemilikan hak tanah itu baru ke BPN,” Ujar Purwadi.

Anggota Advokasi dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Bekasi

Pria yang juga berprofesi sebagai praktisi hukum ini menegaskan, untuk semua kepala dinas jika ada agenda pertemuan dengan lembaga atau instansi lain harus diketahui oleh pemerintah daerah.

“Jadi tidak boleh menghadiri undangan  tanpa seizin kepala daerah dalam hal ini harus diketahui pak Wali Kota,” tegasnya.

Diketahui PT Hadez adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengembang perumahan. PT Hadez hendak membangun perumahan di atas tanah sengketa yang juga melibatkan Yayasan TIM.

Pemerintah Kota Bekasi pun melakukan penyegelan dilahan yang hendak dibangun. Namun sayang, ada oknum tak bertanggung jawab yang merusak segel tersebut.

Penulis: Dirham
Editor: Angie