Warga protes dengan menutup akses menuju tambang batu bara

BUNGO, INDONESIA PARLEMEN – Ratusan warga menggelar aksi pemblokiran jalan menuju Tambang PT KBPC dan Sawit Milik PT SKU, Dusun Tanjung Agung , Kecamatan Muko Muko Bathin VII, Muara Bungo, Jambi, kamis (1/4/2021).

Aksi tersebut sebagai bentuk protes warga terhadap pihak perusahaan pengelola batu bara itu. Warga tidak terima karena perusahaan mengklaim jalan milik masyarakat Dusun Tanjung Agung tersebut sebagai milik perusahaan KBPC.

“Kami tidak terima kalau pihak PT KBPC seenaknya mengakui jalan ini dimiliki perusahaan, karena disini juga ada hak masyarakat atas jalan ini. Jalan ini jelas milik masyarakat, dan sepengatahuan kami, pembangunan jalan dulunya dilakukan oleh Pak Djendri Djusman bahkan sebagian jalan ini milik beliau,” kata Mardedi Susanto salah satu tokoh Pemuda Batang Bungo.

Menurut Mardedi, Semenjak Syamsudin pemilik perusahaan (PT  KBPC) berdiri, tidak ada sedikitpun memberikan kontribusi kepada warga setempat bahkan warga dihalang halangi untuk melintas jalan tersebut.

Dia menambahkan, beberapa tanah warga diwilayah ini juga diserobot oleh pemilik PT KBPC. Dari keterangan Mardedi, bahkan ada warga yang dilaporkan kepihak kepolisian dengan tuduhan pemalsuan dokumen sertifikat tanah.

“Nah kali ini, Hari ini kami tutup sekalian akses jalan ini sampai pihak PT. KBPC Hadir untuk menyelesaikan masalah ini, biar laju jalan truck batubara mereka tidak bisa melintas satupun, akan tetapi untuk warga yang melintas tetap kami buka, baik itu kendaraan motor ataupun mobil.” imbuhnya.

Nampak dilokasi sudah dijaga oleh pihak kepolisian dan TNI, guna menghindari terjadinya bentrokan antar Masyarakat dan Karyawan PT. KBPC.

Bentrok Berujung Perusakan

Akibat kejadian ini, mobil milik seorang jurnalis yang bertugas di melakukan peliputan ikut terkena imbas akibat bentrok. Kondisi mobil nampak rusak akibat ditabrak kendaraan bermuatan besar yang membawa masa dari pihak perusahaan PT KBPC.

Mobil jurnalis rusak akibat ditabrak truk milik tambang

 

“Sekarang mereka sedang membuat laporan di kepolisian. Mobil mereka dirusak. Saya sendiri terluka tertimpuk batu,” ujar hadi, jurnalis Indonesia Parlemen yang turut menjadi korban saat meliput peristiwa tersebut.

Dia mengatakan, aksi itu berawal dari permasalahan jalan desa yang menjadi akses ke perusahaan tambang dan sawit.

Warga mengklaim, perusahaan tidak memberikan kontribusi kepada warga sebagai kompensasi jalan desa dilintasi truk-truk milik perusahaan.

Massa yang mengatasnamakan warga dari 5 desa di Kecamatan Muko- Muko Bathin VII dan aliran Sungai Batang Bungo, Kabupaten Bungo pun melakukan aksi dengan memasang portal di jalan.

Tak berselang lama masa dari pekerja PT KBPC khusus dari stopel batubara pal 6 melintas mengunakan angkutan truk Tronton dan L 300 dengan jumlah ratusan dari arah Sijau lintas Bungo-Merangin.

Sekira pukul 17.00 Wib, sejumlah truk milik perusahaan yang bermuatan massa datang dengan kecepatan tinggi.

Dari pantauan dilapangan, mereka datang dari arah tambang melewati jalur dari desa Dusun Baru Pusat Jalo.

Bentrok langsung pecah karena rombongan mobil ini menabrak portal besi yang dipasang oleh massa dari desa.

Tidak hanya menabrak portal, massa yang berada di atas truk pengangkut batu bara langsung menyerang warga desa menggunakan benda keras, kayu, botol minuman dan lainnya.

Bentrokan tak dapat dihindari, kedua kelompok pun terlibat saling serang.

Akhirnya, kedua masa berhasil dibubarkan setelah pihak Polres Bungo menambahkan personil dilapangan. Dengan dibantu personil dari Kodim 0426 Bute, akhirnya kedua pihak yang bentrok digiring keluar lokasi.

Penulis: Sofyan
Editor: Angie