Curah hujan selama sembilan jam pada Sabtu (3/4/2021), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di empat kecamatan meluap

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Dua orang dilaporkan meninggal dunia, serta 27.808 jiwa atau 9.245 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir yang meluap di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sejak Sabtu (3/4/2021).

“BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bima melaporkan dua warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak,” Kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya Jati di Jakarta, Minggu (4/4/2021).

Dari data yang dihimpun, jumlah warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi lainnya masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bima.

Sekitar kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. Empat unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut terdampak.

Curah hujan selama sembilan jam pada Sabtu (3/4/2021), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di empat kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga di 29 desa.

Dicatat daerah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Diinfokan banjir terjadi mulai pukul 15.00 WITA. Tinggi mata air saat kejadian dilaporkan berkisar antara 50 sampai 200 sentimeter.

Sekarang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima memberikan bantuan logistik lanjutan kepada warga terdampak banjir di 29 desa di Kabupaten Bima.

BPBD Kabupaten Bima berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak untuk menurunkan personel dan menangani kejadian pasca kejadian banjir tersebut. BPBD setempat telah mengirimkan perahu karet, tenda, dan logistik sebagai bantuan awal.

Meski hujan masih turun, tapi dilaporkan banjir mulai surut. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi perkembangan cuaca di wilayah tersebut.

Senin (5/4/2021) dini hari, BMKG mengeluarkan peringatan atas potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Untuk itu warga diminta agar selalu waspada karena adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Dompu, dan Kota Bima.

Penulis: Redaksi