warga dan pengurus rumah Thafis Darusalam, Jorong Batulimbak menyelenggarakan tabligh akbar dengan tema “Mendalami Pemahaman Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah”

TANAH DATAR,  INDONESIAPARLEMEN
Dalam rangka penyambutan bulan suci ramadhan 1442 H / 2021 M pemuda, pemudi, warga dan pengurus rumah Thafis Darusalam, Jorong Batulimbak  menyelenggarakan tabligh akbar dengan tema “Mendalami Pemahaman Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah”.

Acara ini diadakan dilapangan Voli Congkong Jorong Batulimbak, Nagari Aimawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (7/4/2021) pukul 20:00 WIB.

Kegiatan ini di hadiri oleh Wali Jorong Batulimbak, Ketua Pemuda Jorong Batulimbak, Pemuda Pemudi Jorong Batulimbak dan warga Nagari Simawang, dan dipimpin oleh Firman Malin Panduko.

Acara dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Alqur’an oleh Nursamsiah dna diteruskan dengan pembacaan doa oleh Randa.

Sebagai ketua, Firman Malin Panduko mengucapkan terimakasihnya kepada warga Jorong Batulimbak dan donatur yang telah ikut mensukseskan acara tablig akbar ini.

“Kegiatan ini bisa menjalin tali silaturahmi antar warga jorong batulimbak, dari awal kegiatan dimulai dari gontong royong persiapan kegiatan sampai acara puncak malam ini kita jadikan sebagai acara saling bermaafan untuk menyambut bulan suci ramadhan,” ujar Firman Malin Panduko.

Dia menyinggung memudarnya penerapan adat di daerahnya. Jika hal ini dibiarkan, menurutnya, mungkin puluhan tahun kedepan penerapan adat Minang Kabau akan menghilang.

“Maka itu kami selaku pemuda pemudi dan warga Batulimbak mengambil suatu tindakan yang mengantisipasi hilangnya penerapan adat di daerah kita, bermula dengan kegiatan malam ini yaitunya
Ceramah adat dan tausiah agama yang akan di sampaikan oleh Musra Dahrizal Katik Jo Mangkuto (Mak Katik),” Jelasnya.

Dia berharap, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi warga Jorong Batulimbak dan sekitarnya.

Hal senada juga diutarakan Wali Jorong Batulimbak, Israq yang juga hadir dalam acara tersebut. Dia mengucapkan terimakaaih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam puncak acara, Mak Katik memberikan pemahaman Adat Minang Kabau. Dimulai dari macam-macam adat di Minang Kabau dan penjelasannya.

Dia menyoroti perubahan adat yang terjadi di Minang Kabau. “ini perlu kita benahi kembali dan mencarikan solusinya. Penerapan pesta pernikahan contohnya pada tempo dahulu adat pesta pernikahan untuk pelaminan harus di dalam rumah tetapi lain pada penerapan yang sekarang ini pelaminan di tempatkan diluar rumah dengan pemasangan tenda,” Terangnga.

Hal ini menurutnya, merubah tatakrama Niniak Mamak. “mana ada niniak mamak yang menenteng piring nasi di tangan kanan botol minuman di jepit di ketiak dan membawa pisang di tangan kiri sambil mencari tempat duduk,adat apa ini ,ini bukan adat Minang Kabau,” Kata Mak Katik.

Untuk itu, dia meminta pada Bundo Kanduang, agar menyediakan pelaminan yang sederhana didalam rumah agar niniak mamak menjalankan fungsi sebagai mana mestinya.

Penulis: Nico
Editor: Angie