Anggota Densus 88 berjaga pasca bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar pada 28 Maret lalu.

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Satu orang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Penangkapan ini  diduga berkaitan dengan insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Kabar ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol E Zulfan. Zulfan mengatakan, total pihaknya telah mengamankan total 33 orang terkait dengan insiden bom itu.

“Benar, sudah 33 orang yang ditangkap guna pemeriksaan oleh penyidik Densus 88,” kata Zulfan dilansir dari CNNIndonesia, Senin (19/4/2021).

Kendati begitu, Zulfan tidak menjelaskan secara rinci terkait peran pegawai BUMN itu dalam insiden bom bunuh diri Makassar.

Sebelumnya, sepasang suami istri berinisial L dan YSF melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar pada 28 Maret lalu.

Tak berselang lama setelah kejadian itu, Densus mengamankan tersangka berinisial W yang merupakan otak perakit bom.

Densus juga menangkap sejumlah rekan L dan YSF di kelompok tersebut. Beberapa orang itu diduga kuat memberi motivasi agar L dan YSF menjalankan aksinya. Selain itu, terdapat juga pihak yang ikut survei lokasi pengeboman.

Selain rangkaian operasi di Makassar, polisi juga menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Puluhan terduga teroris yang telah ditangkap itu kini menjalani pemeriksaan intensif oleh tim Densus 88. Dari semua yang diamankan diketahui merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

Editor: Redaksi