JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Awal tahun 2021 elektabilitas partai politik (Parpol) tak mengalami perubahan. Ini dikarenakan masing-masing Parpol sedang melakukan pendekatan ke masyarakat.

Diutarakan Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengatakan, cuma beberapa partai yang pergerakannya mencolok. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tidak lolos ke legislatif berada di tengah. Ironinya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang notabene punya wakil di DPR RI berpotensi turun.

Dia juga menyebut elektabilitas PSI mencapai 5,2 persen, atau naik dari survei bulan Februari 2021 sebesar 4,8 persen. PAN yang elektabilitasnya 1,1 persen makin ditinggalkan oleh sempalannya, Partai Ummat dengan elektabilitas 1,8 persen.

“Keseriusan Amien Rais mendirikan Partai Ummat berpeluang menggerus suara PAN, terutama setelah resmi dideklarasikan,” ucap Andreas.

Andreas menambahkan, jika memperhitung margin of error, Partai Ummat lebih berpeluang lolos threshold 4 persen dibanding PAN.

Sementara elektabilitas tertinggi tetap dikuasai PDI Perjuangan yang bertengger di angka 22,3 persen, atau turun sedikit dari survei bulan Februari 2021 sebesar 23,1 persen.

Kemudian, PDIP disusul Gerindra (12,9 persen) dan Golkar (8,9 persen). Demokrat cenderung stagnan dengan elektabilitas 8,0 persen. Demikian pula dengan PKS yang stabil (7,6 persen). PKB (6 persen) NasDem (3,7 persen), PPP (2,1 persen).

“Semua parpol terus melakukan gerilya, misalnya pertemuan antara petinggi PKS dan PDIP, atau sebelumnya PPP dengan Golkar,” ujar Andreas.

Diposisi bawah ada Perindo (0,5 persen), Hanura (0,3 persen), Gelora (0,2 persen), dan Berkarya (0,1 persen). Sisanya tidak mendapat dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan Masyumi Reborn, serta tidak tahu/tidak jawab 19,3 persen.

Survei ini dilakukan pada 15-22 April 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Redaksi