Sengketa lahan setelah sekian tahun tak kunjung menemukan titik terang menyebabkan terganggunya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah SDN Gulbung 4 Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

MADURA, INDONESIA PARLEMEN – Meski panas matahari pagi mulai menyengat namun tidak surutkan Semangat para guru  untuk tetap memberikan kegiatan belajar mengajar (KBM) kepada muridnya di halaman sekolah meski hanya beralaskan tikar seadanya.

Rela tak rela mungkin itulah yang harus diterima para murid dan gurunya  untuk tetap belajar dan mengajar meski di halaman sekolah.

Pasalnya, sengketa lahan setelah sekian tahun tak kunjung menemukan titik terang menyebabkan terganggunya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah SDN Gulbung 4 Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Dari pantauan di lapangan, nampak seorang guru yang tengah memberikan pelajaran kepada muridnya dengan penuh kesabaran dan keuletan. Walaupun sesekali salah satu muridnya ada yang kurang mengerti apa yang diterangkan oleh gurunya. Mungkin saja ini pengaruh situasi yang kurang nyaman maklum namanya saja belajar di halaman sekolah.

Kepala Sekolah SDN Gulbung 4 Akhmad Muhtadin mengatakan, jika pihak sekolah dan Dinas Pendidikan sudah melakukan berbagai usaha dan upaya agar persoalan sengketa lahan agar segera teratasi. Namun sejak awal sengketa lahan pada tahun 2010 sampai saat ini tak kunjung menemukan titik terang.

“Ya mungkin saja ini belum saatnya, dari awal apa yang menjadi keinginan dari pihak penggugat saya sampaikan kepada Dinas terkait, bahkan pernah mulai ada rembuk (musyawarah) jalan kesepakatan namun setelah diresponnya, keesokan harinya berubah. Harapan saya semoga pemerintah setempat bersama dinas terkait dapat memberikan solusi yang terbaik sehingga sengketa lahan ini menemukan jalan keluarnya,” ucap Akhmad Muhtadin, Jumat (28/5/2021).

Sementara Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, Nur Alam saat dikonfirmasi membenarkan adanya sengketa lahan SDN Gulbung 4.

Menurutnya, sengketa lahan itu bukan saja di SDN Gulbung 4, namun masih banyak sekolah yang lainnya.

Diakui Nur Alam, dirinya pernah ikut menghadiri rapat beberapa tahun yang lalu tepatnya di kantor  Kecamatan bersama dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan juga dari pihak penggugat untuk duduk bersama mencarikan jalan solusi terbaik namun nyatanya sampai sekarang tak kunjung ada jalan penyelesaian.

“Dari jumlah murid yang ada hanya berjumlah kurang dari 50 murid jadi tidak menutup kemungkinan sekolah SDN Gulbung 4 Kecamatan Pangarengan terancam akan di pindah ke sekolah yang lain,” ungkap Nur Alam.

Editor: Redaksi