JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Sebanyak 5.991 masyarakat rentan di wilayah Kecamatan Pademangan telah divaksinasi COVID-19. Tujuh RW menjadi sasaran awal program vaksinasi COVID-19 yang saat ini diprioritaskan bagi masyarakat rentan di permukiman padat penduduk.

Ketujuh RW itu tersebar di tiga kelurahan, yaitu RW 001, 002 di Kelurahan Ancol, RW 012, 010 di Kelurahan Pademangan Barat, RW 001, 010, dan 012 di Kelurahan Pademangan Timur. Sedangkan lokasi pelaksanaan vaksinasi berada di Puskesmas Kecamatan, Puskesmas Kelurahan, Kantor RW, RPTRA Pademangan Timur, Rumah Sakit Lapangan AGP, sekolah dan RSUD.

“Kami akan terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi dengan sasaran lansia, masyarakat rentan dan pelayan publik agar herd imunity bisa segera terwujud. Untuk menarik minat masyarakat, kami bekerjasama dengan lintas sektor dalam menyediakan layanan antar jemput peserta vaksinasi menggunakan bus sekolah dari Dishub dan kendaraan operasional Satpol PP,” jelas Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan, dr. Octoviana Carolina saat dikonfirmasi, Senin (7/6).

Ia berharap warga yang menjadi sasaran program vaksinasi dapat bekerjasama dan bagi pengurus RT/RW, LMK serta pemangku kepentingan bisa terus aktif menggalang keikutsertaan dalam percepatan vaksinasi. “Walaupun sudah vaksinasi namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M. Pemerintah juga semakin gencar melaksanakan 3T agar pandemi segera terkendali,” ujarnya.

Berdasarkan data sementara tentang jumlah peserta vaksinasi COVID-19 yang dihimpun Puskesmas Kecamatan Pademangan disebutkan bahwa lansia yang telah divaksinasi dosis pertama sebanyak 7.168 orang dan dosis kedua (7.168). Selanjutnya, pelayan publik yang sudah divaksinasi pada dosis pertama sebanyak 51.199 dan dosis kedua (35.193).

“Setiap harinya, kami menurunkan sekitar 14 tenaga kesehatan untuk menangani pelayanan vaksinasi. Kami akan tetap menguatkan sinergi dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan untuk mensukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayah Kecamatan Pademangan,” ungkap dr. Octoviana Carolina.

Reporter  : Bintarsih