Salah satu lokasi pembangunan toilet viral itu berada di SD Negeri 01 Buni Bakti.

BEKASI, INDONESIA PARLEMEN – Berdasarkan situs lpse.bekasikab.go.id, sumber dana untuk pembangunan WC berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2020.

Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp 198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.

Adapun total toilet yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bekasi berjumlah 488 toilet yang tersebar di sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Salah satu lokasi pembangunan toilet viral itu berada di SD Negeri 01 Buni Bakti.

Sementara bangunan Sekolah SDN 01 Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang sangat memprihatinkan masih menjadi program prioritas pembangunan.

Kepala desa Buni Bakti, Sidi, mengutarakan terkait sarana dan prasarana pendidikan seharusnya di proritaskan.

“Baik dari sarana umum maupun gedung nya harus di prioritaskan,” kata Sidi, Selasa (8/6/2021).

Menurutnya, pendidikan dasar yang akan melahirkan anak didik yang cerdas.

Keterangannya, SDN 01 Buni Bakti sudah 3 kali pengajuan untuk di renovasi akan tetapi hingga saat ini belum terealisasi.

“Sejak saya jabat tahun 2018 sudah diajukan melalui musrenbang, proposal pun sudah sekali kita kirim melalui kepala sekolah, tapi hasiknya kaya apa kita belum tau, karena ganti-ganti terus,” ucap Sidi.

Sidi berharap agar tahun ini renovasi SDN 01 Buni Bakti dapat terealisasikan, menurutnya pondasi bangunan gedung sekolah sudah riskan di khawatirkan runtuh.

Menyinggung soal proyek Pemda seperti fasilitas WC sekolah, Sidi mengharapkan agar pihak pelaksana proyek memberitahukan kepada desa.

Menurutnya, meskipun itu pembangunan dengan APBD yang diajukan melalui Musrenbang pihak desa harus mengetahui dimulai hingga selesainya pekerjaan tersebut.

Kepala Sekolah SDN 01 Buni Bakti, Arsin, membenarkan renovasi bangunan sekolah SDN 01 Buni Bakti memang sudah menjadi prioritas yang di ajukan melalui musrenbang.

“Kemarin informasi pak lurah di prioritaskan di tahun 2022 untuk pembangunan SDN 01,” ucap Narsan,Selasa (8/6/2021).

Arsin mengatakan, terkait proposal, dirinya tidak tahu lantaran baru menjabat Kepala sekolah itu pada bulan Februari 2020.

Dia berpendapat, renovasi sekolah SDN 01 Buni Bakti belum terealisasi, dikarenakan proses pengajuan masih berdasarkan skala prioritas.

“Saya sendiri sudah berusaha komunikasi melakukan ke Korwil, k3S,” tuturnya.

Ia memaparkan, di sekolah SDN 01 Buni Bakti memiliki enam ruang belajar dan satu ruang kantor.

Menurutnya, sebagai kepala sekolah dia sangat melihat kondisi bangunan SDN 01 Buni Bakti. Dia juga merasa khawatir jika nanti sudah diadakan program tatap muka disekolah, menurutnya sangat riskan dikarenakan bangunan sekolah itu sudah cukup lama.

Dia lantas membandingkan dengan pembangunan toilet yang sempat viral, ia berandai jika dibangun oleh pihak sekolah dengan anggaran sebasar itu kemungkinan dapat lebih bagus.menurut dia alangkah baiknya untuk kedepan dilihat dari prioritas pembangunan.

Reporter: Dirham
Editor: Angie