JAKARTA-Jika Anda serius ingin menikah dan membahagiakan wanita, menangkanlah cinta perempuan yang merupakan orang tua tunggal, mendapat cinta seorang single mom sama seperti memperoleh jackpot!

Cinta memang tak mengenal status. Entah kaya miskin, lajang, pernah menikah, semua bisa jatuh cinta. Namun  masih saja ada pandangan miring bila didapati seorang janda (wanita yang pernah menikah) menjalin hubungan cinta dengan pria lajang. Mengencani janda adalah hak siapa pun.

Berikut ini beberapa alasan pria lajang menjalin hubungan dengan janda:

Wanita yang telah menyandang status janda berbeda dari gadis remaja.

kebanyakan Karena pengalaman hidup yang banyak membuat wanita ini kuat dan lebih mandiri. Kemandiriannya itu lah yang membuat pria jatuh cinta padanya.

Penyayang.

Kebanyakan para janda mempunyai sikap keibuan yang membuat para pria merasa dipelihara dan disayangi dengan baik. Mereka sabar dan dewasa dalam bersikap dibandingkan remaja yang emosinya masih labil.

Tidak Suka Mempermainkan Cinta.

Perceraian yang pahit membuat para janda berpikir dua kali untuk membina hubungan baru. Hal ini yang menyebabkan janda tidak suka mempermainkan cinta dan selektif dalam memilih ayah baru bagi anak-anaknya.

Kaya Pengalaman.

Pengalaman hidup yang lebih banyak membuat seseorang lebih dewasa. Karena pengalaman hidup yang lebih kaya, para janda bisa bersikap bijak dalam menangani suatu masalah. Pengalaman kegagalan yang dulu bisa jadi pelajaran untuk hubungan selanjutnya. Selain itu dia tentu memiliki pengalaman dalam kehidupan seksual, yang membantu Anda ketika menikah nantinya.

Tak seperti wanita single yang banyak tuntutan.

Mereka umumnya tidak banyak menuntut dan bisa bersikap tegas. Sikap tersebut tentu tidak merepotkan dan membuat pria jatuh hati.

Taku berpacaran dengan seorang wanita yang tiba-tiba menjadi janda dan mungkin masih berusia muda?

Nah berikut 3 manfaat pacaran janda:

1. Janda lebih dewasa dari pada gadis. Hal pertama yang akan Anda dapatkan dari seorang janda yakni sifat dewasa. Mulai dari membersihkan rumah, mengasuh anak, hingga melayani suami.

2. Pertimbangan paling mendasar yakni status anak. Saat itu kamu akan menjadi ayah pengganti.

3.  Jangan sampai kamu melupakan niat menunaikan ibadah menciptakan keluarga bahagia.