Direktur Eksekutif Political And Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie

JAKARTA – Direktur Eksekutif Political And Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengibaratkan Indonesia telah memasuki stadium 4 dalam hal menghadapi pandemi Covid-19. Tim yang terlibat dianggap gagal mengendalikan ganasnya virus asal China itu.

“Memang kita sudah stadium 4 dalam mengatasi pandemi corona. Semua tim Jokowi yang terlibat gagal total,” kata Jerry kepada Indonesia Parlemen, Kamis (9/7/2021).

Sehingga menurut Jerry, pemerintah tak perlu berdalih dan berkelit apalagi menyalahkan rakyat atas lonjakan penularan Covid-19 yang makin mengkhawatirkan ini. Padahal sebetulnya menurut Jerry, pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi semacam ini.

“Saat ini di Jakarta sudah melebihi 100 ribu dan juga sudah tembus 2,3 juta orang secara nasional yang terpapar Covid-19. Semua sudah dilakukan mulai dari PSBB terbatas, PPKM Mikro, Darurat dan sebagainya,” ujar Jerry.

Ia pernah berpendapat dan menyarankan agar pemerintah melakukan pengetatan keras atau lockdown sejak bulan February 2020 yang lalu. Namun, hal tersebut tak dilakukan karena pemerintah merasa tak cukup dana jika kebijakan tersebut diambil sebagai langkah mengatasi pandemi.

“Sebetulnya bisa lockdown dengan syarat anggaran infrstruktur dihentikan tapi justru sebaliknya dikebut. Utang kian membengkak saat ini sudah mencapai Rp6.500 triliun,” sesal Jerry.

Padahal di negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Thailand mengambil kebijakan melockdown wilayahnya. Namun, perekonomian mereka aman lantaran menurut Jerry negara-negara tersebut tidak banyak pertimbangan dalam memutuskan kebijakan menghadapi Covid-19.

Bagi Indonesia, kebijakan lockdown sebetulnnya bisa saja dilakukan. Ia mencontohkan, bahwa APBN Kesehatan sebesar Rp 167 triliun yang penyerapannya hanya 20 persen bisa saja dialihkan 80 persenya untuk melockdown.

Apalagi, Jerry mengungkap, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) pemerintah pada tahun 2020 mencapai Rp 234,7 triliun. Jumlah tersebut berasal dari seluruh pembiayaan anggaran yang sebesar Rp 1.190,9 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp 956,3 triliun.