BEKASI – Pra Fitria Angelia Lurah Aren Jaya melakukan sidak ke lokasi proyek underpass Bulak Kapal setelah memperoleh informasi masyarakat atas dugaan adanya pekerja yang positif Covid-19.

Kunjungannya ditujukan untuk menyampaikan terkait banyak aduan masyarakat dan meminta kepada pihak perusahaan agar mematuhi protokol kesehatan.

“Jangan ada cluster baru, saya tegas disini jangan siap-siap aja, satgas sudah capek kalau bapak tidak memahami ujung-ujungnya kami somasi bukan kami menghalangi,” kata Pra Fitria Angelia kepada penanggung jawab keamanan proyek, Sabtu (10/7/2021).

Dia berpesan agar perusahaan memperhatikan kesehatan para pekerjanya.

“Kalau ada apa-apa anak buahnya jangan di cuekin, demam-demam sedikit lapor ke RT dan RW nanti dikira masuk angin takutnya positif, menimbulkan cluster baru dimana itu wilayah kelurahan kami nanti zona merah dari teman-teman bapak yang tidak mengindahkan himbauan kami,” tuturnya.

Dia mengantisipasi agar tak terjadi klaster baru Covid-19.

“Izin saya tegas disini menjalankan PPKM darurat ini, silahkan bekerja saya tau bapak punya waktu yang harus dikerjakan tapi tetap dijaga kita sedang Ada covid,”papar dia.

Selanjutnya, Pra Fitria Angelia meminta perusahaan proyek memasang papan himbauan protokoler kesehatan untuk para pekerja.

“Jangan sampai ada pak Wali Kota kesini ada laporan emang disini gak dihimbau mana himbauannya,”pungkas dia.

Penanggung Jawab keamanan proyek perusahaan PT Modern, Yano Purnomo membenarkan bahwa beberapa pekerja proyek ada yang diduga terpapar covid.

“Para pekerja itu sudah dicek tinggal nunggu hasilnya,untuk dimana isolasi mandiri tidak tau,”kata dia.

Menurutnya, untuk hal jaminan kesehatan perkerja langsung dari kantor.

Pria yang mengaku penanggung jawab keamanan itu berdalih bahwa pimpinan proyek tidak dapat menemui pihak Kelurahan aren jaya karena berhalangan ke kantor.

Ketua RW.001, Kelurahan.Aren Jaya, Edi Junaidi, mengatakan, hasil dari sidak masih melihat pekerja yang tidak menjaga protokoler kesehatan.

“Masih kita lihat beberapa pekerja yang tidak pakai masker lalu kita himbau selalu jaga protokoler kesehatan,”imbuhnya.

Dia menyatakan bersama karang taruna akan menindaklanjuti masalah itu dengan kemungkinan meminta pemberhentian sementara.

“Dan kami meminta data seluruh pekerja yang ada di proyek ini, hari senin saya harua menerima data-datanya kalau tinggal dimana harus ada ijin RT dan RW nya,”kata, Edi.

Dia menyayangkan karena pihak penanggungjawab tidak mengetahui tempat isolasi mandiri para pekerja proyek yang diduga terpapar Covid-19.

Salah satu pekerja yang ditemukan tidak menggunakan masker mengeluhkan susah bernapas bila menggunakan masker.

Mengenai jaminan kesehatan pekerja proyek tersebut bila merasa sakit hanya cukup melaporkan ke pengawas untuk meminta ditindaklanjuti ke perusahaan.

“Tidak ada BPJS pak,” ucap salah satu pekerja.

Reporter: Dirham