Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta A.Riza Patria

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemilik maupun manajemen perusahaan agar lebih selektif mengeluarkan surat keterangan bekerja untuk karyawan.

Terutama ketika pemerintah berupaya mengurangi mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

“Kebijakan perusahaan mengharuskan mereka bekerja di kantor atau di tempat kerja maka terjadilah mobilitas yang tetap tinggi terjadilah potensi penularan,” kata Anies Baswedan ketika meninjau penyekatan di “Underpass” Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (15/7/2021)

Untuk itu ia meminta perusahaan punya tanggung jawab bersama untuk mengerem penularan Covid-19 dengan mengurangi mobilitas.

Anies menilai saat ini mobilitas masyarakat masih tinggi khususnya pekerja yang melintas di sejumlah titik penyekatan salah satunya Mampang Prapatan.

“Kita menyaksikan di bawah ini (Underpass Mampang) masih begitu banyak orang yang bekerja dan membawa surat artinya memang mereka berada di sektor esensial dan kritikal maka itu saya minta kepada pimpinan perusahaan dihemat, kalau bisa bekerja di rumah,” ucap Anies.

Maka itu Anies meminta pemimpin perusahaan untuk mengatur waktu kerja bagi karyawannya meski masuk sektor esensial dan kritikal.

“Saya meminta kepada pimpinan perusahaan para pemilik perusahaan untuk ikut ambil tanggung jawab artinya walaupun berada di sektor esensial dan kritikal aturlah sedemikian rupa sehingga seminimal mungkin harus bekerja di kantor,” terangnya.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga Rabu kemarin terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 baik yang menjalani isolasi atau masih dirawat mencapai 9.535 kasus sehingga akumulasi menjadi 99.751 kasus.

Sehari sebelum Anies Baswedan melontarkan permintaan kepada para bos atau manajemen perusahaan itu, kasus Covid-19 di DKI bertambah 12.667 orang sehingga total menjadi 701.910 kasus. Sementara total kasus sembuh bertambah 3.070 kasus menjadi total 592.556 kasus.