Foto: ilustrasi

JAKARTA – Update kasus Covid-19 global per Kamis (22/7/2021) pukul 07.00 WIB kini mencapai 192,77 juta, setelah bertambah 538.541 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Angka kematian juga masih bertambah sebanyak 8.338 jiwa, sehingga totalnya menjadi 4,14 juta selama pandemi, mengutip data pada situs worldometers.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat bahwa kasus positif naik 12 persen, atau 3,4 juta, dalam sepekan hingga 18 Juli, dibandingkan minggu sebelumnya.

WHO berpendapat, peningkatan kasus secara global disebabkan empat faktor. Yakni, varian virus yang lebih menular, relaksasi langkah kesehatan masyarakat, peningkatan aktivitas sosial, dan masih banyak orang yang belum divaksinasi.

Berdasarkan wilayah, WHO mencatat kasus naik 30 persen di Pasifik Barat dan naik 21 persen di Eropa.

Jumlah kasus baru tertinggi dalam sepekan dilaporkan Indonesia (350.273 kasus baru, naik 44 persen), Inggris (296.447 kasus baru, naik 41 persen), dan Brasil (287.610 kasus baru, turun 14 persen).

Sedangkan angka kematian, masih stabil dengan rata-rata 57 ribu dalam seminggu.

Prediksi WHO, virus corona SARS Cov-2 varian Delta akan mendominasi infeksi di seluruh dunia selama beberapa bulan ke depan. Varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, kini telah tercatat di 124 wilayah, 13 lebih banyak dari pekan lalu.

“Itu sudah mendominasi lebih dari tiga perempat spesimen yang diurutkan di banyak negara besar,” kata WHO dikutip dari Channel News Asia.

Varian Delta disebut akan segera mengungguli dominasi lebih banyak wilayah dibandingkan virus corona varian lain.

Dari tiga virus varian of concern (VOC) lainnya, Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, telah dilaporkan di 180 wilayah. Beta, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, telah dilaporkan di 130 wilayah. Dan Gamma, pertama kali terdeteksi di Brasil, terdeteksi di 78 wilayah.

Menurut urutan SARS Cov-2 yang diajukan ke inisiatif sains global GISAID selama empat minggu terakhir, hingga 20 Juli, prevalensi Delta melebihi 75 persen di beberapa negara, seperti Australia, Bangladesh, Botswana, Inggris, Cina, Denmark, India, Indonesia, Israel, Portugal, Rusia, Singapura, dan Afrika Selatan.

“Bukti yang berkembang membuktikan, peningkatan transmisibilitas varian Delta dibandingkan dengan non-VOC. Namun, mekanisme yang tepat untuk meningkatkan transmisibilitas masih belum jelas,” kata WHO.