Burung pipit berjatuhan di halaman

JAKARTA – Fatmata Juliansyah, Manager Advokasi dari Koalisi Kawali Indonesia Lestari (KAWALI) Nasional angkat bicara terkait fenomena burung pipit mati. Sebelumnya, peristiwa burung pipit mati massal di Cirebon dan Bali terjadi tepatnya di Gianyar pada Kamis (9/9/2021). Video adanya banyak burung pipit yang secara tiba-tiba berjatuhan dari pohon dan jumlahnya mencapai ribuan.

“Hasil uji Lab menyatakan bahwa kematian burung-burung tersebut bukan disebabkan oleh penyakit infeksius, dan hasil PCR menunjukan bahwa burung tersebut negatif dari virus flu burung,” kata Fatmata, Sabtu (18/9/2021)

Dia beranggapan kematian burung-burung tersebyt karena faktor iklim yang tak menentu.

“Dari fenomena tersebut seharusnya kita semakin peduli terhadap alam kita, karena sangat mungkin fenomena ini terjadi akibat dari ulah Manusia itu sendiri. Dan mungkin jatuhnya ribuan burung ini terlihat sepele untuk sebagian pihak,” jelasnya.

Untuk itu dia juga meminta pemerintah sebagai pencipta kebijakan secepatnya ambil tindakan.

“Salah satunya dengan melakukan transisi energi dari energi kotor bahan dasar fosil ke Energi bersih seperti Energi terbarukan dalam upaya pencapaian (ZE) Zero Emission untuk memulihkan lingkungan dan iklim,” tambahnya.

Dia juga mengatakan, selain kematian masal burung satu jenis bisa berdampak pada hubungan makhluk hidup lainnya dan sangat mempengaruhi dalam suatu hubungan ekosistem dan mengakibatkan alam tidak seimbang.

“Maka permasalahan iklim ini adalah masalah yang sangat serius dan harus segera diatasi, demi keberlangsungan hidup seluruh makhluk di alam ini,” pungkasnya.

Reporter: Rae

Editor: Angie