Inpektur Jenderal Napoleon Bonaparte

JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai, surat terbuka Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang mengaku bukan koruptor, tidak ada artinya karena tidak disuarakan di pengadilan. Masalah hukum kuncinya ada pada pembuktian di pengadilan.

“Kami menganggap surat terbuka dari saudara Napoleon Bonaparte yang menyatakan yang bersangkutan bukan koruptor tidak ada artinya,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, dikutip dari Beritasatu.com, Kamis (7/10/2021).

Poengky mengungkapkan, surat terbuka Napoleon tidak berarti karena bukan disampaikan di dalam pengadilan.

“Surat terbuka Napoleon Bonaparte tidak ada artinya karena disuarakan tidak di muka persidangan, dan tidak disertai bukti-bukti. Sehingga tidak perlu ditanggapi,” ungkapnya.

Dai menambahkan, masalah hukum itu kuncinya adalah pembuktian di persidangan. “Jika di persidangan yang bersangkutan atau kuasa hukumnya tidak dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan bersih, maka selesai sudah,” katanya.

Menurut Poengky, persidangan Napoleon Bonaparte digelar terbuka untuk umum, menghadirkan saksi-saksi dan bukti-bukti yang didukung scientific crime investigation. “Hal-hal tersebut menguatkan majelis hakim di tingkat pertama dan tingkat banding untuk memutuskan Napoleon Bonaparte bersalah,” tandasnya.

Diketahui, Napoleon Bonaparte kembali membuat surat terbuka merespons perkara yang sedang dihadapinya. Berikut isi surat itu:

“SAATNYA BANGKIT

Saudara-saudaraku sebangsa dan se-tanah air,
Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku.. untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan.

  1. Hari ini aku berteriak, “AKU BUKAN KORUPTOR” seperti yang dibilang oleh Pengadilan sesat itu.
    2. Hari ini aku tunjukkan kepadamu, bukti nyata itu… yaitu pengakuan orang yang telah diperalat untuk menzolimiku.. demi menutupi aib mereka.
    3. Namun, tirani ini memang tidak mengenal batas.. bahkan telah berani mulut-mulut kotor itu.
    4. Ini saatnya untuk bangkit, menyatakan yang benar itu benar… dan yang salah itu salah, apapun resikonya.

Semoga kita selalu dalam perlindungan ALLAH SWT dan menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan kompeni berambut hitam itu.”