Anggota Komisi III DPR RI Moh. Rano Alfath. Dok: Hum

JAKARTA – Santer kabar kurang baik terkait Jaksa Agung Republik Indonesia Sanitiar Burhanuddin yang beredar belakangan ini, Anggota Komisi III DPR RI Moh. Rano Alfath ingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya.

“Isu-isu tersebut belum tentu benar dan masih menjadi desas-desis. Selama masih belum ada bukti kebenaran yang konkret, kita harus dukung terus Jaksa Agung. Apalagi isu tersebut digoreng di atas kinerja JA yang sangat gemilang. Para oknum ini gagal menyerang Jaksa Agung dari sisi kinerja, jadi berusaha untuk menyerang secara personal,” kata Rano saat dimintai keterangan oleh wartawan, Jumat (5/11/2021).

Rano berujar, sepanjang kepemimpinan ST Burhanuddin, Korps Adhyaksa berhasil menangani beberapa kasus besar yang menarik perhatian masyarakat tanpa mendramatisir keputusan sembari tetap menegakkan hukum yang tegas. Selain itu, Jaksa Agung juga dinilai berhasil dalam membenahi pengendalian internal Kejaksaan.

Di antara prestasi Jaksa Agung yang disebutkan Rano adalah penungkapan dan penuntasan kasus-kasus besar nan fenomenal yang bikin geger secara nasional.

“Skandal Jiwasraya dengan tuntutan dan vonis hukuman berat bagi 6 terdakwa koruptor, tertangkapnya buron belasan tahun Djoko Tjandra, membongkar skandal Kasus Jaksa Pinangki, program ‘bina atau binasakan’ Jaksa Nakal, Kasus Impor Tekstil oleh Pejabat Bea Cukai, Kasus Danareksa, dan skandal besar lainnya. Selain itu, program Tangkap Buron (Tabur) juga menunjukkan catatan luar biasa. Hanya dalam satu tahun, ada lebih dari 100 buron yang kemudian tertangkap,” tambah Rano.

Selain itu, politikus muda ini juga menyorot data Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung yang menyebutkan bahwa total Kejagung menyelamatkan uang negara sepanjang tahun 2020 sebanyak Rp338,8 triliun dan 11 ribu USD.

“Program pemulihan ekonomi nasional yang berdasarkan asset recovery itu sangat digalakkan oleh Kejagung sehingga penyelamatan uang negara mencapai nilai yang fantastis, yaitu 338,8 T dan 11 ribu USD. Yang saya sebutkan tadi baru tahun 2020. Untuk di tahun 2021 juga cukup banyak prestasi gemilang. Contohnya di bidang intelijen, total daftar pencarian orang yang berhasil diamankan lebih dari 100 orang, termasuk keberhasilannya memulangkan buronan kelas kakap Adelin Lis yang sudah buron selama 13 tahun. Pelaksanaan sidang online di masa pandemi, capaian untuk penghentian penuntutan berdasarkan restorative justice, dan masih banyak lagi,” terang dia.

Menurut Rano, daftar yang ia sebutkan hanya segelintir saja dari keberhasilan Jaksa Agung ST. Burhanuddin memimpin Korps Adhyaksa. Sebab itu, wajar bila kepercayaan publik semakin meningkat begitu Kejaksaan Agung dipimpin oleh dirinya. Sehingga, sangat aneh bila di tengah kegemilangan capaian yang diraih Kejaksaan Agung dan kepercayaan publik yang begitu tinggi, justru ada pihak-pihak yang tidak senang dengan Kejaksaan Agung dan menyerang sosok personal Jaksa Agung.

“Saya kira propaganda tersebut lahir dari banyaknya kasus-kasus besar yang berhasil dibongkar dan diusut oleh Jaksa Agung. Makanya gak heran kalau Jaksa Agung tidak disukai oleh banyak pihak bermasalah sehingga beliau diserang, baik secara institusi maupun personal. Tapi saya minta pak JA fokus mempertahankan kinerja yang sudah baik ini dan masyarakat pasti bisa menilai dengan sendirinya lewat kinerja-kinerja tersebut dibanding isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” pungkas legislator muda itu.

Editor: Angie