Nova Andika bersama tim PP Bamusi. Dok: IP

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI), Prof Dr Hamka Haq MA, melepas Keberangkatan Tim Safari Pancasilais PP BAMUSI yang dikomandani Nova Andika.

Nova mengatakan, Tim Safari Pancasilais ini punya misi utama yakni Sustainable Woman Leadership and Future is Female.

“Tim fokus pada isu keberlanjutan kepemimpinan perempuan Indonesia dengan masa depan yang memberi space  luas bagi partisipasi politisi perempuan. Dengan cara kami berdialog dengan tokoh perempuan yang berpengaruh di daerah dan mengunjungi makam tokoh besar perempuan atau pahlawan heroik diantaranya The Queen of Aceh Battle yakni Tjoet Nyak Dien,” kata Nova yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Kebijakan Publik PP BAMUSI kepada Indonesiaparlemen.com, Minggu (27/2/2022).

Nova menjelaskan, perempuan juga memiliki peran strategis di bidang politik, sosial serta ekonomi dimulai dari lingkup keluarga.

Sehingga, menurut Nova negara perlu memberi jaminan yang konkret bagi partisipasi politik perempuan bahkan menjamin keberlanjutan kepemimpinan perempuan di Indonesia.

“Apalagi republik ini pernah dipimpin oleh seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) namun cerdas dan berwibawa tapi hanya sekali atau kali pertama yakni Ibu Megawati Soekarno Puteri Presiden Kelima di tahun 2001 sampai 2004 dan merupakan Wakil Presiden ke-8 sejak tahun 1999 hingga 2001,” terang Nova.

Sebagai informasi, perjalanan Tim Safari yang dipimpin Nova, diawali dengan mendatangi Komplek Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang dan melakukan dialog tentang urgensi kepemimpinan perempuan yang berkelanjutan dengan Nyai Mahfudhoh sebagai narasumber.

Selanjutnya tim safari lakukan ziarah makam Kyai Abdul Wahab dan makam Gus Dur. Selepas dari Jombang, Nova yang juga ditemani pengurus PP BAMUSI yakni Irvansyah Asmat, Hari Apriatno, Yulistian Imam Taryudi, Mahmuddin Muslim dan Achmad Syahid, berdialog dengan Kepala Komisariat GMNI Rima Cantika Sari dan Ketua Presiden Mahasiswa Fadli Ilata Syarafa di Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Blitar, Jawa Timur.

Dialog tersebut membahas isu kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) perempuan untuk mengisi ruang dan peluang partisipasi politik perempuan di Rumah Aspirasi Guruh Soekarno Putera, Blitar.

Dari Blitar, Nova dan rombongan menuju Yogyakarta, berdialog dengan Sekretaris Pengurus Pusat Aisyiyah-Muhammadiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah.

“Juga fokus pada isu kepemimpinan perempuan dan peran politik perempuan yang sangat relevan untuk demokratisasi Indonesia. Selanjutnya Tim ber-Takziyah ke makam KH. Ahmad Dahlan Pendiri Ormas Mainstream terbesar di Republik ini yakni Muhammadiyah dan Makam Prof. Drs. H. Lafran Pane yakni Pendiri organisas Himpunan Mahasiswa Islam/HMI di Lingkungan Karangkajen,” ucap Nova.

Dihari terakhir, rombongan menuju Sumedang, Jawa Barat dan melakukan takziyah ke makam Tjoet Nyak Dien dan didampingi oleh protokoler Bupati Sumedang. Sebelumnya, tim mendapat sambutan hangat dari Bupati Sumedang  Donniey Ahmad Munir dalam acara makan malam dan berdialog ringan.

“Generasi muda penerus perlu menggali nilai-nilai heroik keteladanan dari tokoh perempuan sekaliber Tjoet Nyak Dien, dan kami berniat untuk menggenapkan napak tilas Perjuangan Tjoet Nyak Dien ini dengan bersafari ke Aceh ke tempat Tjoet Nyak Dien hidup berjuang melawan penjajahan Belanda,” jelas Nova.

Nova juga menegaskan kepemimpinan perempuan masih dibutuhkan di Indonesia seperti yang diusung PP Bamusi yakni Sustainable Woman Leadership dan Future is Female.

“Puan Maharani adalah Pemimpin Perempuan level Nasional yg kini menjabat sebagai Ketua DPR RI, yg berpotensi Besar Menjadi Presiden RI 2024-2029,” tutup Nova.

Jurnalis: Dirham