Edi warga Kampung Cinyosog DesaBurangkeng mengaku mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan lahan terlantar. Dok: IP

BEKASI – Warga Kampung Jati, Desa Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengubah tanah terlantar menjadi lahan pertanian.

“Tiga tahun lalu, lahan ini semak belukar yang enggak ada manfaatnya. Akhirnya saya mafaatkan saja untuk tani,” kata Emit salah satu warga Kampung Jati, kepada Indonesiaparlemen.com, Jumat (25/3/2022).

Emit mengaku selama ini sangat terbantu ekonominya dari hasil pertanian di tanah terlantar tersebut. Meski begitu, Emit menyadari lahan tersebut bukan miliknya. Dia juga bersedia menyerahkan kembali jika nanti pemilik lahan meminta untuk mengosongkan lahan tersebut.

Emit menceritakan dari sektor pertanian dirinya juga pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian di era pemerintahan Presiden Soeharto.

“Dulu jaman pak harto (Presiden Soeharto, red), pernah dapat penghargaan jadi petani jagung terbaik,” kenang Emit.

Di lokasi berbeda, Edi warga Kampung Cinyosog Desa Burangkeng mengaku mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan lahan terlantar.

Edi sadar, lahan yang dia gunakan untuk pertanian berada diatas jalur pipa perusahaan milik Pertamina.

“Tadinya sepanjang lahan ini alang-alang tinggi, kita babat (Pangkas,red) saja untuk kita manfaatkan jadi pertanian,” kata Edi.

Bahkan hasil pertanian milik kebun Edi sudah memiliki market penjualan sendiri.

“Sudah ada yang nampung setiap panen,” ucap dia.

Jurnalis: Dirham