Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa. Dok: ist

JAKARTA – Panglima TNI Jederal Andika Perkasa tegas mengatakan jika tidak ada jalur prioritas dalam mekanisme penerimaan calon taruna dan bintara di Akademi Angkatan Udara (AAU). Terutama bagi mereka yang mendapatkan beasiswa.

Andika menyampaikan ini saat menerima kedatangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.  Awalnya, Andika menanyakan terkait proses seleksi rekrutmen yang sedang berjalan.

“Sekarang ini sudah mulai pendaftaran taruna, lalu juga ada bintara,” kata Fadjar dikutip dalam video yang diunggah di kanal Youtube Jenderal Andika Perkasa, Selasa (26/4).

Andika pun kemudian memberikan arahan kepada Fadjar terkait mekanisme penerimaan calon taruna dan bintara di AAU.

“Jadi program beasiswa itu tidak kemudian mendapatkan jalur ‘tol’, sama sekali tidak. Jangan kemudian yang beasiswa tahu-tahu dapat prioritas. Tidak ada, tidak boleh” ucap Andika.

Andika menyebut, seluruh warga negara Indonesia (WNI) memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftarkan diri sebagai calon prajurit TNI. “Kita harus fair. Ingat, mereka-mereka yang bisa masuk TNI adalah WNI. Seluruh WNI, tanpa terkecuali,” tegas dia.

Selain itu, Andika mengingatkan, tidak ada jatah kuota khusus bagi sekolah-sekolah tertentu. Ia menyebut, semua siswa lulusan SMA memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi perwira TNI AU melalui AAU.

“Tidak ada lagi misalnya, melihat komitmen, ‘jatah dari SMA A berapa?’, tidak ada. Semua berhak menjadi perwira TNI AU, melalui jalur AAU. Semua lulusan SMA punya hak yang sama, kesempatan yang sama,” jelasnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga mengatakan, tidak ada sekolah yang memiliki status spesial. Dia menegaskan, tim seleksi hanya mengacu pada hasil seleksi yang ada.

“Termasuk untuk di tingkat AAU nanti adalah yaitu, sumbernya dari mana. Enggak ada yang spesial, dari SMA A, B, C, enggak ada. Kita hanya melihat hasil seleksinya, titik,” ujar Andika.