BEKASI – Wakil DPRD Kabupaten Bekasi, Muhammad Nuh kritik perusahaan Kereta Api Indonesia PT KAI atas insiden kecelakaan maut di perlintasan KRL Kampung Poncol Petak Walet, Stasiun Tambun.

“PT KAI harus berkoordinasi dengan lintasan yang ada di daerah – daerah, untuk memperhatikan perlintasan yang ada baik secara resmi atau tidak,” kata Nuh kepada indonesiaparlemen, Rabu (22/6/2022).

Diketahui ternyata perlintasannya KRL tersebut belum resmi atau ilegal karena adanya pertimbangan kebutuhan masyarakat dengan lintasan itu.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dengan tegas meminta pemerintah daerah khususnya wilayah pedesaan yang di jadikan perlintasan KRL  wajib memberikan pelatihan mengenai teknis penjagaan di perlintasan.

“Lebih baiknya lagi, setelah di berikan pelatihan ke penjaga pelintasan KRL segera diresmikan,” ucap dia.

Dia menilai, sarana dan prasarana di perlintasan kereta api memenuhi syarat tentang keselematan pengguna jalan perlintasan tersebut.

menanggapi pernyataan resmi KAI yang akan menutup perlintasan tersebut, Nuh melontarkan sindiran sinis. “Terkesan tidak menyelesaikan masalah dan malas,” ujar Nuh.

Dilansir dari Fotokita.net Seorang pria bernama Rochim Mustadi menjadi korban tewas dalam kecelakaan kereta dengan mobil di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Korban berusaha menyelamatkan mobilnya, namun naas terseret kereta Argo Sindoro sejauh 500 meter.

Mobil Toyota Avanza warna hitam milik Rochim Mustadi tertabrak KA 11 Argo Sindoro di perlintasan Kp. Poncol petak Walet – Stasiun Tambun, Selasa (21/6/2022). Mobil tersebut sempat terseret KA dalam kecepatan tinggi usai gagal menyeberangi perlintasan.

“Ya, sempat terseret sekitar 500 meter,” kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kompol Arga Dirja Putera saat dihubungi, Selasa (21/6/2022). Diketahui korban adalah salah satu kader PKS.

Jurnalis: Dirham