Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dalam acara kampanye. Dok: ist

JAKARTA – Pengamat politik Jerry Massie menilai, Ganjar Pranowo bukan calon presiden (capres) yang memiliki banyak anggaran untuk sosialisasi. Apalagi untuk deklarasi, menurut Jerry membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Menurutnya, Ganjar diduga tidak memiliki uang atau anggaran untuk mencalonkan sebagai capres 2024. Sehingga diduga oligarki memanfaatkan Ganjar untuk mencapai kepentingannya.

Oleh karena itu Jerry meminta KPU dan Bawaslu harus buat aturan yang lebih ketat terkait relawan.

“Di Amerika ada lembaga yang mengatur relawan. Selain itu juga anggaranya diaudit sehingga menjadi transparan,” ujar Jerry Massie kepada Indonesiaparlemen.com, Kamis (21/7/2022).

Jerry menegaskan, atas dugaan adanya pihak yang membiayai deklarasi Ganjar sebagai capres 2024 maka harus diungkap siapa pihak yang membiayainya.

Apalagi partai yang selama ini mengusung Ganjar juya belum secara resmi mendukungnya untuk maju sebagai capres 2024.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini pun menduga Ganjar memang sepertinya sudah dimanfaatkan oleh oligarki atau istilahnya buyer party. Hal ini tentu saja berbahayanya. Karena ketika Ganjar ternyata terpilih sebagai presiden 2024 maka oligarki akan bisa memainkan APBN untuk kepentingannya.

Sementara rakyat sebagai pemegang kedaulatan hanya tinggal menerima pahitnya saja.

“Dalam oligarki ada istilah modal sepuluh, dapat 100,” ucap Jerry.

Jerry menyebut, jika harus mengusung Ganjar yang secara kinerja belum menunjukan keberhasilan sebagai Gubernur Jawa Tengah, maka lebih baik bila mengusung Anies Baswedan atau Ridwan Kamil yang sudah jelas keberhasilannya ketika memimpin Jakarta dan Jawa Barat.

“Kinerja Anies dan Ridwan Kamil tidak diragukan lagi ketika memimpin Jakarta dan Jawa Barat dengan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkas dia.