Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo dan Istrinya Putri Candrawathi. Dok: ist

JAKARTA – Sidik jari dan DNA Putri Candrawathi ditemukan penyidik di lokasi tewasnya Brigadir J. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Komjen Agus menyebut, tak hanya DNA dan sidik jari Putri Candrawathi, penyidik juga menemukan empat sidik jari dan DNA empat orang lainnya.

Diketahui keempat sidik jari tersebut yaitu milik Irjen Pol Ferdy Sambo, dan beberapa bawahannya.

“Ada Ibu Putri, ada Pak Sambo, ada Kuat, ada Ricky dan Richard serta korban Yosua,” kata Agus.

Agus berujar, temuan tersebut merupakan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan di sejumlah lokasi yang diduga berkaitan dengan pembunuhan Brigadir J.

Temuan sidik jari dan DNA ini kemudian menjadi pijakan awal bagi Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan penyidikan.

Agus mengaku pihaknya baru melakukan penyelidikan dan penyidikan setelah keluarga Brigadir J melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Mabes Polri pada 18 Juli.

“Karena apa? Karena laporan daripada keluarga korban Yosua ini baru dilaporkan pada Mabes Polri pada 18 Juli,” ucap Agus.

Menurut Agus, setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan ke Jambi.

Setidaknya, kata Agus, Mabes Polri telah memeriksa 47 saksi yang diduga terkait dengan perkara ini.

Menurut Agus, pengusutan tewasnya Brigadir J terkendala tindakan sejumlah personel Polri yang tidak profesional.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan pihaknya telah menetapkan empat tersangka dalam perkara ini.

Mereka adalah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, sopir istri Sambo Bharada Richard Eliezer, ajudan istri Sambo Brigadir Ricky, dan KM yang saat ini belum diketahui identitasnya.