PT SKM saat launching aplikasi J-Lantah. Dok: IP/Dirham

JAKARTA – PT Sejahtera Karena Menggoreng (SKM) meluncurkan aplikasi J-Lantah untuk mempermudah pengumpulan minyak jelantah yang dihasilkan masyarakat.

“PT SKM yang didirkan sejak 2021 merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan membuka peluang lapangan kerja baru,” kata Fachrul General Manager PT SKM dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022).

Dia merinci, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil minyak besar di dunia yaitu sekitar 46,8 juta ton di tahun 2021.

Dikutip dari sebuah laporan statistik kelapa sawit indonesia, 31 maret 2022, dengan peningakatan rata-rata 2-3 % per tahun.

Sebagai informasi, bedasarkan data Insight Center, minyak goreng yang sudah menjadi limbah atau disebut used cooking oil (Uco) berasal dari industri seperti restoran, warung, kafe, hotel dan pabrik. Selebihnya dihasilkan dari rumah tangga sekitar 91 %.

“Minyak jelantah yang dihasilkan oleh industri itu sudah ada yang mengumpulkan, sedangkan dari rumah tangga ada yang buang ke wastafel, tempat sampah, selokan/got dan sungai,” ucap dia.

Sebagian penelitian menyebut, 1 liter minyak jelantah dapat mencemari 1.000 sampai 1.000.000 liter air tanah.padahal jika dimanfaatkan secara baik minyak jelantah, salah satunya dapat dijadikan bahan baku biodiesel.

“Aplikasi j-lantah bagi para user seperti rumah tangga, restoran dan mitra J-Lantah lainnya dapat menyetor minimal 1 liter minyak jelantahnya dari pada di buang begitu saja. Ini memberikan penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga, lapangan kerja bagi mitra J-Lantah dan penambahan income pemilik penampungan,” jelas Fachrul.

Fahrul berujar, aplikasi tersebut diyakini dapat menimbulkan potensi yang sangat besar dalam pengumpulan minyak jelantah secara sistematis, terstruktur, masif dan konsisten.

“Sehinga mampu menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel yang dijadikan bahan bakar alternatif baik digunakan didalam negri atau di ekspor ke luar negeri,” pungkas dia.

Jurnalis: Dirham