Gempa yang guncang Cianjur, Senin (21/11/2022) merobohkan sejumlah bangunan. Dok: ist

CIANJUR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah akan segera membangun rumah warga yang rusak berat dan tidak layak huni akibat gempa Cianjur.

Sedangkan untuk rumah rusak ringan dan sedang, jika situasi sudah aman warga diharapkan kembali ke rumah masing-masing.

“Yang masih bagus (rumahnya) ini kalau sudah tidak ada lagi gempa bisa ditempati,” ucapnya pada konferensi pers terkait “Update Penanganan Gempa M5,6 Cianjur Hari ke-6”, Minggu (27/11/2022).

Suharyanto menuturkan, warga kembali ke lingkungan rumahnya agar dapat membersihkan puing-puing, menyelamatkan harta dan benda yang masih bisa diselamatkan.

“Kalaupun hancur total, tanahnya diratakan walaupun kami dari BNPB akan bekerja sama dengan TNI mengerahkan untuk membersihkan rumah tersebut, tetapi alangkah lebih cepat yang punya rumah juga bantu,’’ paparnya.

Suharyanto juga menuturkan, bagi warga yang rumahnya masih layak huni ini, jika mempunyai ruangan kosong dapat membantu warga lain yang rumahnya tidak dapat dihuni karena rusak berat sembari menunggu rumah dibangun.

Warga yang menampung tetangga yang tidak memiliki rumah ini, kata Suharyanto, akan mendapatkan uang sewa. Sebagaimana diketahui, BNPB melaporkan hingga hari ini, Minggu (27/11/2022), telah terdaftar 62.628 rumah yang rusak akibat gempa Cianjur. Namun, jumlah ini akan terus bertambah selama pendataan masih berlangsung.

Suharyanto mengatakan, pemerintah akan membangun rumah warga yang masuk kategori rusak berat. Sedangkan untuk rumah rusak ringan dan sedang akan diperbaiki dengan pemberian uang perbaikan senilai Rp 25 juta untuk rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.

Sementara bagi warga yang rumahnya tergolong rusak berat ini, selain disarankan sewa kontrakan atau menumpang di warga lain. Pemerintah juga menyediakan tenda keluarga. Tenda ini akan dibangun di sekitar rumah warga yang sedang dibangun.

Mengharapkan warga kembali ke rumahnya, kata Suharyanto, hal tersebut dilakukan pascabencana di wilayah lainnya. Pasalnya, pascabencana dan tanggap darurat selesai, dan pascapemulihan tentu kehidupan masih terus berlangsung.

Sebagaimana diketahui, data per Minggu (27/11/2022), total 62.628 rumah rusak ini terdiri dari 27.434 rumah, rusak sedang ada 13.070 dan rusak ringan 22.124 rumah, Kemudian, infrastruktur yakni sekolah ada 398, tempat ibadah 160, fasilitas kesehatan 14, dan gedung kantor 16.