Tawuran antra pelajar. Dok: IST

JAKARTA – Kelompok Masyarakat Jatinegara Peduli Anak (MJPA) dibentuk untuk mencegah tindakan anak berhadapan dengan hukum.

Ketua kelompok MJPA Agus Awaludin mengaku gagasan membentuk kelompok tersebut bermula saat melakukan kegiatan loka karya di tingkat Kecamatan Jatinegara , Jakarta Timur pada Januari 2023 lalu.

“Loka karya memang konsen di anak dan perempuan. Ada 4 unsur kelurahan yang hadir di acara Loka Karya,” kata Agus, Jumat (25/5/2023).

Dia mengatakan, MJPA terbentuk hasil beberapa tahapan diskusi dari berbagai pihak, seperti Lembaga Kewaspadaan Masyarakat (LKM), Lembaga Musyawarah tingkat Kelurahan (LMK), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat (PABM), Rukun Warga serta tokoh agama dan masyarakat.

“Melakukan analisis di lapangan mengenai jenis-jenis kekerasan pada anak. Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Cipinang Utara (CBU), banyak aksi tawuran, pelecehan seksual juga narkoba tapi itu masih analisa secara global ya,” jelas dia.

Biasanya, kata dia, setiap melakukan sosilasasi dan edukasi MJPA menggelar diskusi publik dengan mengundang berbagai narasumber untuk meriset masalah yang kerap terjadi di tengah masyarakat.

“Kemudian mencari solusi nantinya, kita (MJPA) lanjut lakukan wawancara ke tokoh kunci. Dari situ semua kita lapor ke Pak Camat,” terang Agus.

Dia menegaskan, MJPA hadir di tengah masyarakat untuk memberikan advokasi anak yang mengalami tindakan kekerasan dan permasalahan hukum lainnya.

“Contoh saja, selama ini kan warga ada kejadian bingung nih, ketika mau visum kemana. Nah disitu MJPA advokasi,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, Camat Jatinegara, Muchtar memberikan apresiasi terhadap kegiatan dari kelompok MJPA. Dia mengatakan, MJPA dapat membantu pihak pemerintahan Kecamatan Jatinegara dalam menjaga anak-anak.

“Kita sama-sama tahu resistensi anak-anak di Jatinegara cukup tinggi juga.Tawuran, Narkoba dan sebagainya, ada semacam ini membantu kami juga,” tutupnya.

Jurnalis: Dirham