JAKARTA, INDONESIAPARLEMEN.COM -Pandemi COVID-19 tak menyurutkan keberanian sejumlah orang untuk terus berbuat baik. Salah satunya dengan memberikan perhatian bagi warga yang positif mengidap penyakit asal Wuhan, Tiongkok itu.
Adalah Aipda Amirulllah. Bhabinkantibmas Kelurahan Gambir ini memberanikan diri membantu para penderita COVID-19 dan orang disekitarnya beberapa waktu silam.
Amirullah menjadi garda terdepan menjadi penyalur makanan dari pemerintah maupun kelompok masyarakat untuk keluarga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Salah satunya adalah kawasan ‘zona merah’ Pejambon dan Gambir, Jakarta Pusat.
Ia mengaku, kadang merasa khawatir dengan tugas yang diembannya ini.
“Khawatir dan takut juga. Bahkan keluarga dan orang dekat di rumah juga khawatir,” kata Amirullah ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2020).
Amirullah mengatakan, dirinya tergerak membantu selain karena tugas juga atas rasa kepeduliaanya membantu sesama yang membutuhkan.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang membantu mereka,” imbuh pria yang jarang pulang ke rumah karena kerap bertugas ini.
Selain memberikan makanan untuk pasien isolasi mandiri, Amirullah juga memberikan bantuan bagi keluarga yang berada disekitar sang pasien.
Makanan dan logistik itu ia berikan secara langsung meski tetap menjaga jarak.
“Saya kasih langsung walau tak kontak langsung. Saya sodorkan tetap jaga jarak,” terang Amirullah.
Tak jarang, ia mendengar keluhan dari beberapa pasien yang mengeluh karena merasa termarjinalkan.
“Mereka ngeluh disisi lain mereka merasa (terstigma). Saya kasih semangat ke mereka kalau mereka bisa sembuh. Kalau mereka merasa didiskriminasi kami kasih semangat agar mereka bisa sembuh,” ujar anggota Polsek Metro Gambir ini.
Sadar akan profesinya yang beresiko, Amirullah memastikan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap tugas.
“Rasa kepedulian itu jangan sampai ada yang kami abaikan. Saya ikuti protokol kesehatan meski punya rasa kemanusiaan. Agar tidak terpapar seperti pakai sarung tangan dan jaga jarak hingga rutin membersihkan diri,” ungkap Amirullah.
Kini, orang tanpa gejala di DKI diwajibkan untuk isolasi di rumah sakit atau tempat yang disediakan.
Tugas baru menanti Amirullah untuk meyakinkan warga agar mau diisolasi di luad rumah.
“Banyak warga yang ngeyel gak mau diajak isolasi di luar. Kami agak memaksa mereka dan meyakinkan bahwa penyakit ini bisa sembuh,” sebut dia.
“Jangan sampai jika mereka tetap di rumah malah menulari yang lain,” terang pria yang sudah puluhan tahun mengabdi menjadi polisi ini.
Amirullah hanya berharap, warga masyarakat ikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Bantu kita juga menjaga lingkungan dan diri sendiri. Kalau ada warga tak perlu diskriminasi tapi diberikan semangat,” ucap dia. (Nov/Red)
Tinggalkan Balasan