JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, mengaku mendapat informasi bahwa ada banyak aset Partai Demokrat (PD) yang kepemilikannya atas nama pribadi. Elite PD menyebut Rahmad tidak mengetahui perkembangan, sebab sudah 9 tahun tidak aktif sebagai kader.
“Sok tahu Pak Rahmad, itu jawaban saya. Sudah 9 tahun nggak aktif, dia nggak tahu banyak perkembangan,” kata Kepala Bappilu DPP PD, Andi Arief, kepada wartawan, Minggu (21/3/2021).
Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD, Herzaky Mahendra Putra menyebut kubu Moeldoko memang kerap mengumbar fitnah. Herzaky balas menyindir kubu Moeldoko.
“Mantan kader kami yang tergabung dalam GPK (gerakan pengambilalihan kepemimpinan) PD, kerjanya mengumbar fitnah dan hoax saja. Setelah gagal melakukan kudeta dan gagal mengadakan KLB yang sah, kini makin konsisten menyebar fitnah dan hoax,” sebut Herzaky.
“Apa tidak malu, ya, sudah jadi politisi senior, tapi tidak menunjukkan perilaku berpolitik yang mengedepankan adab, etika, dan kepatutan? Apa yang mau ditinggalkan dan diwariskan untuk generasi mendatang? Kini, menebar fitnah lagi terkait urusan aset Partai Demokrat,” imbuhnya.
PD, lanjut Herzaky, merasa bersyukur kader era tahun 2010 tidak lagi bersama mereka. Namun PD merasa terhina karena mereka mengumbar fitnah dengan menggunakan atribut partai.
“Kami bersyukur, mereka, mantan kader sisa-sisa masa feodal yang menghancurkan partai kami di era 2010an, kini sudah tidak bersama kami lagi. Hanya, kami sebagai kader Demokrat, merasa sangat terhina dengan kelakuan mereka, apalagi mereka melakukannya masih mengenakan atau membawa-bawa atribut Partai Demokrat,” tutur Herzaky.
Herzaky kemudian mengibaratkan orang luar yang pernah menumpang menginap. Lalu, orang luar tersebut mempertanyakan perihal sertifikat rumah yang ditumpangi.
“Ibarat kata, ada orang luar, mentang-mentang pernah numpang tidur di rumah, melihat rumah kami, Demokrat, lalu ribut mempertanyakan urusan sertifikat tanah atau aset lainnya dari rumah kami,” ujar Herzaky.
Herzaky menegaskan perilaku kubu Moeldoko tidak pantas dalam sebuah percaturan politik. Dia menyakini masyarakat juga memiliki pandangan yang sama.
“Publik juga tahu, ini perbuatan yang sangat tidak etis dan tidak patut dari mantan kader ataupun kader gadungan,” sebut Herzaky.
Kubu Moeldoko sebelumnya mengaku mendapatkan informasi bahwa ada sejumlah aset PD yang kepemilikannya atas nama pribadi. Salah satu aset dimaksud adalah kantor DPP PD di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Penulis: Redaksi
Tinggalkan Balasan