JAKARTA – Singapura tengah mempersiapkan diri menuju new normal dengan ‘berdamai’ dengan Covid-19. Setiap orang bisa terserang flu, sebagian besar bisa sembuh tetapi memang berakibat fatal bagi sebagian kecil kelompok dengan risiko.
Pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong tengah mempersiapkan warganya untuk bisa beraktivitas normal seperti bekerja hingga berpelesiran tanpa aturan lockdown dan karantina meski ada ancaman virus corona di sekelilingnya.
“Sudah 18 bulan sejak pandemi muncul dan masyarakat sudah lelah berperang. Semua bertanya: Kapan dan bagaimana pandemi akan berakhir?” kata para menteri yang memimpin gugus tugas Covid-19 Singapura seperti dikutip The Straits Times.
Belum lama ini, pemerintah Singapura sempat menerapkan karantina wilayah (lockdown) untuk mempersempit ruang gerak penularan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Hasilnya lumayan oke.
Per 25 Juni 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di Singapura adalah 62.493 orang.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien baru bertambah 18 orang per hari, turun jadi 21 orang.
Pada saatnya, kata para menteri, orang dengan Covid-19 akan diizinkan untuk menjalani perawatan di rumah, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran tentang sistem perawatan kesehatan yang tertekan. Kontak dekat mereka dapat membeli alat tes dari apotek untuk menguji diri mereka sendiri.
Pembaruan harian tentang jumlah infeksi juga akan beralih ke fokus pada hasil, seperti berapa banyak pasien yang jatuh sakit parah dan akhirnya membutuhkan perawatan intensif, dengan cara yang sama seperti pemantauan flu.
“Kemungkinan sakit parah karena flu sangat rendah, jadi kita bisa hidup dengan itu. Masyarakat bisa tetap beraktivitas meski sedang musim flu, tentunya dengan bekal vaksinasi.
“Oleh karena itu, kita bisa melakukan hal yang sama untuk Covid-19. Kita tidak akan bisa memusnahkannya, tetapi kita bisa mengubah pandemi menjadi lebih tidak menakutkan. Seperti flu, penyakit mulut dan kuku, atau cacar air, kita tetap bisa hidup normal,” Katanya.
Tinggalkan Balasan