Foto: ilustrasi

JAKARTA – Kelangkaan oksigen yang belakangan terjadi membuat pemerintah berencana melakukan impor oksigen medis untuk mengantisipasi tingginya permintaan akibat lonjakan kasus Covid-19.

Diungkapkan Direktur Industri Kimia Hulu Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemperin) Fridy Juwono, mengatakan, impor akan dilakukan apabila produksi dalam negeri sudah tidak lagi mencukupi.

“Tentu kita perlu menyiapkan strategi emergency. Apalagi kita tidak tahu sampai kapan Covid-19 ini dan bagaimana perkembangan yang terpapar. Kondisi terjelek, kalau produksi dalam negeri tidak bisa memenuhi, ya harus impor,” ucap Fridy Juwono dikutip Beritasatu.com, Senin (5/7/2021).

Dia menerangkan, impor gas oksigen medis tersebut rencananya akan dilakukan dari Malaysia atau Singapura. Kebetulan di negara tersebut permintaan gas oksigen dari industri sedang turun. Namun, sejauh ini rencana tersebut belum diputuskan dan masih terus digodok karena produksi di dalam negeri masih mencukupi.

“Kebetulan ada beberapa perusahaan gas oksigen yang memiliki sister company di Singapura dan Malaysia. Mereka sudah cek dan ada space-nya. Jadi kalau dibutuhkan untuk impor, mereka siap,” kata Fridy.

Terlebih adanya lonjakan kasus Covid-19, Fridy menegaskan saat ini ketersediaan gas oksigen medis dan tabungnya dalam keadaan cukup. Kalau pun ada pemberitaan soal kelangkaan oksigen medis, menurutnya hal itu lebih disebabkan masalah pengaturan di distribusi saja dan sudah diperbaiki.

“Alhamdulillah sampai saat ini produsen masih bisa memenuhi karena mereka dedikasikan penuh untuk medis. Kalau dulu kan 40% untuk medis dan 60% untuk industri. Kalau sekarang yang untuk medis sudah lebih besar karena alasan kemanusiaan. Tinggal kita jaga supaya di rumah sakit tidak sampai kosong karena sedang terjadi lonjakan permintaan,” ucap Fridy.