TULUNGAGUNG – Tabung berisi oksigen palsu ditemukan beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Temuan ini membuat kekhawatiran di kalangan peternak dan pedagang ikan hias yang biasa menggunakan udara segar itu untuk mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.
“Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian,” kata Alipin, anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung, Rabu (21/7/2021).
Dari temuan, ada dua kantong plastik berisi ikan koi yang sempat diisi oksigen palsu, saat kejadian. Beberapa ikan koi yang ada di satu kantong plastik mati dalam tempo kurang dari 15 menit, setelah sempat terlihat megap-megap kehabisan udara segar oksigen.
Sementara satu kantong lagi masih bisa diselamatkan, setelah Alipin dan kawan-kawan menyadari ada yang tak beres pada dua kantong plastik berisi ikan koi yang mereka kemas.”Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksgen asli,” katanya.
Alpin menjelaskan cara udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan dalam kantong plastik. Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api. Sedangkan yang berisi oksigen palsu sama sekali tak terbakar.
“Kalau dibakar kelihatan jelas sekali,” ucapnya.
Perbedaan lainnya adalah suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung hitam itu terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli. Saat dihirup, oksigen asli terasa lebih segar. Sedang oksigen palsu seperti udara biasa.
Ia menduga, tabung hitam berisi oksigen palsu itu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban. Alipin mengaku mendapat oksigen itu dari temannya pada Senin (19/7), itu pun dengan harga yang cukup tinggi. “Kalau biasanya Rp25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp100 ribu,” ujarnya.
Awalnya ada tiga tabung oksigen. Dari tiga tabung itu, dirinya membeli satu tabung. Sedang dua tabung rencananya akan digunakan untuk orang sakit.
Begitu tahu tabung yang barusan didapat dari orang Pacitan palsu, Alipin segera memberitahu temannya agar tabung oksigen yang dibawa tidak digunakan (untuk manusia/orang sakit),” katanya.
Peredaran oksigen palsu itu terjadi di tengah kelangkaan oksigen sejak serangan pandemi Covid-19 kembali meningkat seiring persebaran virus corona varian delta.
Tinggalkan Balasan