JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan masih menunggu permintaan maaf Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti atas tuduhan bermain dalam bisnis tambang di Blok Wabu, Papua.
Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi berkata pihaknya menunggu penjelasan Kontras dan pengacara Haris Azhar atas tudingan itu. Dia mempersilakan mereka untuk meminta maaf jika tak mampu menjelaskan ke publik.
“Pihak Pak Luhut ingin menjaga demokrasi yang sehat supaya terbiasa berekspresi yang beretika. Kalau salah, Pak Luhut selalu beri ruang untuk minta maaf. Enggak usah gengsi,” kata Jodi lewat keterangan tertulis, Rabu (1/9).
Jodi menjelaskan somasi sebagai upaya Luhut membela diri. Menurutnya, Luhut juga punya hak yang sama dengan orang lain dalam membela diri dari berbagai tuduhan.
Dia membantah pihaknya sewenang-wenang dengan melakukan somasi. Jodi mengatakan somasi disampaikan agar kebebasan berpendapat dilakukan dalam koridor.
“Demokrasi modern pasti ada koridor aturan atau hukum yang membatasi berita bohong, kecuali kita hidup di jaman jahiliah. Ujungnya, kasihan masyarakat yang dicekoki dengan info misleading,” ujarnya.
“Saat ini kami masih tahap minta penjelasan, dan kalau tdk bisa menjelaskan bahwa benar pak Luhut terlibat atau punya kepentingan silahkan minta maaf,” kata Jodi menambahkan
Tinggalkan Balasan