JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) mulai memakai teknologi biometric pengenalan wajah (face recognition di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun depan. “Rencananya mulai diterapkan Januari 2022,” ujar Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano dikutip dari Tempo.co, Senin (22/11/2021).
Dikatakan Yado, tahap pertama implementasi perangkat face recognition rencananya akan dimulai di Bandara Soekarno Hatta. “Perangkat ini akan terintegrasi dengan Aplikasi Travelin dan juga TravelinKiosk yang akan disediakan di Bandara,” ucap Yado.
Pengguna, kata dia, melakukan validasi data identitas, boardingpass serta data kesehatan (PeduliLindungi) melalui TravelinLane dan TravelinKiosk.
Sekarang ini layanan travelinLane dalam tahap uji coba dan juga proses verifikasi oleh Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan untuk memastikan proses ini memenuhi aspek keamanan penerbangan.
“Sistem face recognition dalam tahap awal akan tersedia di Security Check Point 2 (SCP 2) Terminal 3 Keberangkatan Domestik Bandara Soekarno-Hatta,” kata Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin.
SCP 2 merupakan titik pemeriksaan keamanan sebelum penumpang menuju boarding lounge untuk menunggu naik ke pesawat.Sistem pengenalan wajah ini akan semakin mempermudah penumpang karena tidak lagi harus menunjukkan dokumen fisik untuk pemeriksaan di SCP 2.
Menurut Awaluddin layanan pengenalan wajah ini sedang dalam uji coba dan proses verifikasi oleh Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan untuk memastikan proses ini memenuhi aspek keamanan penerbangan.
Chief Project Business Digital Airport Angkasa Pura II Wahyu Cahyadi mengatakan, sistem deteksi wajah ini akan diterapkan secara penuh di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari 2022. “Dan secara bertahap kemudian di bandara-bandara lain yang dikelola AP II,” ujarnya.
Menurut Wahyu, penerapan sistem face recognition ini didukung dengan aplikasi travelin milik AP II.
Calon penumpang dapat mengunduh aplikasi travelin melalui Android atau iOS. Kemudian masuk menu travelinPass dan melakukan registrasi data diri, yang juga akan divalidasi oleh Dukcapil.
Setelah itu calon penumpang akan mendapatkan travelinPass yang juga tervalidasi aplikasi PeduliLindungi. Di aplikasi travelin, calon penumpang juga melakukan registrasi AirportID, lalu pilih Create myTrip. “Seluruh data yang telah divalidasi akan dikirim ke sistem autogate untuk face recognition di SCP 2 Terminal 3 Keberangkatan Domestik,” ungkap Wahyu.
Di pintu autogate, calon penumpang melakukan face recognition. Terbukanya pintu autogate akan didasari dari sejumlah aspek, yang utama adalah face recognition, travelinPass yang tervalidasi, suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius, dan calon penumpang memiliki dokumen perjalanan tervalidasi. “Jika seseorang menggunakan akun travelinPass orang lain, pintu autogate juga tidak akan terbuka, karena nantinya tidak sinkron dengan face recognition,” ujar Wahyu Cahyadi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan