JAKARTA – Menpora Zainudin Amali mengaku belum mendapat informasi langsung dari PBSI terkait mundurnya atlet pelatihan nasional (Pelatnas) Indonesia dari Kejuaraan Dunia 2021 di Huelva, Spanyol.
“Kami belum tahu ya. Jadi kebijakan untuk berangkat, mengirim, try out dan lain sebagainya itu kebijakan cabor masing-masing. Pemerintah itu tidak mengatur sampai sedetail itu, tetapi kalau ada event tentu ada persiapan,” kata Amali, Rabu (8/12/2021).
“Saya kasih contoh langsung, ini PSSI sedang mempersiapkan diri untuk FIFA World Cup U-20 2023, tentu ada pelatnas. Kita fasilitasi persiapannya. Mau latihan di mana itu urusannya cabor, bukan pemerintah,” ucap Amali menambahkan.
Menteri asal Gorontalo itu mengatakan, Kemenpora akan memfasilitasi cabang olahraga (cabor) sesuai dengan aturan. Aturan yang kini berlaku adalah Keputusan Presiden (Keppres) nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional.
“Jadi tidak bisa, semua yang terkait dengan urusan tidak bisa berangkat, tidak bisa mengirim, itu dilimpahkan ke Kemenpora. Tidak. Itu ada aturannya, ada independensi dari cabor. Itu mengatur kapan berangkat, kapan mengirim,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Amali juga menginformasikan bahwa tim Thomas Cup yang meraih gelar juara akan mendapat apresiasi dari pemerintah. Atlet angkat besi dan Asian Youth Para Games 2021 akan mendapat apresiasi dari pemerintah.
“Setelah kita diskusikan itu akan mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah, tetapi ini tidak akan diberikan orang per orang, karena ini tim. Akan diberikan langsung kepada cabor. Cabor yang akan mendistribusikan,” jelas Amali.
“Yang kedua, bagi junior [Asian Youth Para Games 2021] yang baru saja meraih beberapa medali emas di Bahrain. Itu juga akan mendapat apresiasi dari pemerintah. Kemudian untuk single event angkat besi di Azerbaijan, itu juga akan dapat apresiasi,” ujar Amali melanjutkan.
Menteri dari partai Golongan Karya (Golkar) ini menegaskan, pemberian bonus untuk atlet berprestasi tak bisa sembarangan. Pemerintah tak bisa memberikan bonus untuk setiap kegiatan, tetapi bisa memberi apresiasi khusus.
“Jadi bukan pemerintah tidak ingin memberi perhatian, sekali lagi saya ulangi bukan tidak ingin memberi perhatian, tetapi kita harus hati-hati untuk mengeluarkan uang negara. Apalagi ini akhir tahun. Kan ribut seolah-olah tidak ada penghargaan. Tidak,” ujar Amali.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan