JAKARTA – Pengamat Kebijakan Publik, Nova Andika menaggapi soal dugaan tidak terpampang papan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pembangunan rumah susun STIE Tazkia Cendekia, Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, papan proyek itu wajib ada karena menyangkut keterbukaan publik sesuai undang-undang nomor 14 tahun 2008.
“Selain itu ada peraturan yang mempertegas tentang trasparansi program pemerintah. Kewajiban memasang papan reklame pembangunan, hal itu tertuang dalam Perpres nomor 54 tahun 2010, Perpres nomor 70 tahun 2012 dan peraturan menteri PUPR nomor 12 tahun 2014 tentang pembangunan fisik insfaktruktur, jalan dan sebagainya,” jelas Nova Andika kepada Indonesiaparlemen.com, Jumat (14/1/2022).
Menurutnya, dalam papan proyek berisikan informasi seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Lokasi, kegiatan pembangunan, jenis kegiatan, teknis, identitas pemilik, rencana, pengawas dan pelaksana pembangunan.
“Yang menjelaskan secara detail proyek pembangunan dalam ranah keterbukaan dalam transparansi kepada publik, maka jika ada proyek pembangunan yang tidak cantumkan papan proyek melanggar peraturan pastinya ada sanksinya” tambah Nova.
Direktur Eksekutif Indonesia Buraucracy And Service Watch (IBSW) itu juga menyayangkan jika proyek pembangunan kementerian tersebut yang menggunakan anggaran APBN yang berasal dari uang rakyat sampai lepas pengawasan.
“Seharusnya di pantau oleh pemerintah atau kementrian terkait dalam hal ini PUPR. Harus ada dilokasi untuk melihat kualitas pekerjaan serta kendala di lapangan harus tahu,” ujarnya.
Dia melanjutkan, anggaran proyek yang dilansir melalui data LPSE sebesar Rp 70.000.000.000 cukup besar, maka harus ada keterbukaan agar masyarakat atau publik dapat turut serta memantau pekerjaannya.
“Sebenarnya ironis, proyek sebesar itu program nasional, pagu anggaran angkanya begitu fantastis. Sangat miris, tersenyum, tertawa geli dengan praktek-praktek seperti itu ketika ditanya papan proyek tidak ada. Pihak pelaksana menjawab seenaknya, kadang ada yang jawab dipasang diruang yang tersembunyi yang sebenarnya harus dipasang diketahui publik,” kata Nova Andika.
Terkait kabar adanya kecelakaan mobil Crane di lokasi proyek, dia mempertanyakan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Safety first ya, keselamatan dan keamanan pekerja dan lingkungan pekerjaan harus diutamakan. Kalau ada terguling (Mobil Crane) itu jadi tanggung jawab proyek,” ujarnya.
Sebelumnya, kegiatan proyek pembangunan Rumah Susun STIE Tazkia Cendekia Bogor, Jawa Barat dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kedapatan tak memasang papan proyek dilokasi.
Dilansir dari situs LPSE, proyek pembangunan rumah susun STIE Takzia Cendekia tersebut tercatat dengan pagu anggaran sebesar Rp.70.000.000.000 dan dikerjakan oleh PT Citra Prasasti Konsorindo selaku pemenang tender.
Asisten Manajer PT Citra Prasasti Konsorindo, Alan menyanggah kalau papan proyek tidak ada.
“Papan sudah ada di simpan di dalam mess, untuk kunci mess dibawa staff yang lagi cuti,” kata Alan Kepada Indonesiaparlemen.com saat dikomfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (6/01/2022).
Editor: Angie
Tinggalkan Balasan